Chereads / Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar! / Chapter 19 - Ye Xian Menemukan yang Palsu

Chapter 19 - Ye Xian Menemukan yang Palsu

"Seperti yang kita ketahui, Xia Hewan adalah seorang pelukis impresionis yang sangat jago melukis pemandangan. Beliau biasanya melihat pemandangan alam secara langsung dan menggambarkan situasi sebenarnya menurut pengamatannya sendiri. Tempat yang sama pada waktu dan musim yang berbeda, cahaya dan bayangan yang diproyeksikan berbeda."

"Namun pada lukisan ini, panjang, kekuatan cahaya dan bayangan pada kedua sisi 'musim semi' dan 'musim gugur' hampir sama. Dapat dilihat bahwa peniru hanya meniru permukaannya saja, dan tidak menyadari kecerdikan dan esensi pelukis yang sebenarnya. Jelas terlihat perbedaannya."

Apa yang Ye Xian katakan sangat meyakinkan dan alasan yang ia kemukakan juga sangat logis. Saat itu semua orang pun langsung terkejut.

Mereka adalah Tuan dan Nyonya, serta Tuan Muda dan Nona yang memiliki pendapat tertentu tentang estetika. Sehingga semua orang berpikir, bahwa apa yang dikatakan Ye Xian masuk akal.

"Masuk akal juga."

"Perhatikan baik-baik, lukisan ini tidak seindah lukisan Xia Hewan yang lainnya…"

"Mungkin lukisan ini memang palsu?"

Semua orang berbisik dan membicarakan tentang lukisan itu. Bahkan Bo Tingshen sampai mendongakkan kepalanya, lalu menatap ke arah Ye Xian.

Saat Ye Xian tahu bahwa Bo Tingshen menatapnya, ia pun segera menyeringai.

"Kamu…" Cheng Jingshu pun mulai panik saat melihat bahwa semua orang tampaknya mempercayai Ye Xian, "Jangan bicara omong kosong di sini. Kamu bahkan tidak tahu cara melukis. Bisa-bisanya kamu menebak pikiran seorang pelukis?"

Ye Xian sambil melipat kedua tangannya di depan dada berkata, "Aku memang tidak mengerti. Bahkan orang luar sepertiku saja mampu melihat pencahayaan yang tidak tepat. Apa mungkin Xia Hewan yang merupakan seorang pelukis terkenal di negeri ini tidak memperhatikan hal ini?"

"I… Itu karena…"

Mata Cheng Jingshu bergerak sembarangan dan jantungnya berdetak dengan kencang. Dengan sekuat tenaga ia mencoba untuk menggulingkan teori absurd yang dikemukakan oleh Ye Xian.

Kemudian Ayah Bo pun menyela, "Jingshu, kamu mungkin memang ditipu dengan membeli barang palsu."

"Apa?" Cheng Jingshu tidak percaya dengan apa yang ia katakan. Kemudian ia pun melihat Ayah Bo dengan tatapan tidak bersalah, "Paman, itu tidak mungkin. Aku…"

Sebelum Cheng Jingshu selesai bicara, Ayah Bo tiba-tiba mengambil ponselnya, lalu terdengar suara Xia Hewan.

"Lukisan 'Chunhua Qiushi' aku buat sebagai tanda cinta yang akan aku berikan pada suamiku. Bagaimana mungkin aku bisa menjualnya? Dan untuk membuat lukisan ini, aku menghabiskan waktu satu tahun penuh, mulai dari musim semi hingga musim gugur, lukisan ini seperti anak kesayanganku sendiri. Ngomong-ngomong, Tuan Bo, siapa yang baru saja menunjukkan bayangan di lukisan itu?"

Wajah Cheng Jingshu berubah ketakutan setelah mendengar suara dari ponsel Ayah Bo.

Bagaimana mungkin, kenapa bisa demikian… Batin Cheng Jingshu.

"Aku khawatir kamu ditipu. Jadi, aku baru saja meminta nomor Xia Hewan dari studionya untuk menanyakan tentang lukisan ini. Benar saja... Tapi tidak masalah. Untuk ulang tahun Kakek hari ini, kehadiranmu saja sudah cukup. Tapi untuk penipu itu, uang pasti bisa dikejar kembali, jangan biarkan penipu itu bisa lolos begitu saja."

"Aku, aku…" Cheng Jingshu menundukkan kepalanya lebih dalam. Ia tidak memiliki harga diri lagi di sini. Ia menggertakkan giginya dan dalam hati ia merasa ingin sekali merobek wajah Ye Xian.

Ayah Bo, Ibu Bo dan Kakek Bo pasti menganggap bahwa aku berbohong dan memberikan lukisan palsu sebagai hadiah ulang tahun Kakek Bo. Batin Cheng Jingshu ketakutan.

Sebenarnya Cheng Jingshu membeli lukisan itu dari seorang kolektor. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa ternyata lukisan yang dibelinya ini adalah lukisan palsu, dan sekarang keadaannya malah menjadi seperti ini...

Semua salah Ye Xian! Dasar si gay menjijikkan! Tunggu pembalasanku! Batin Cheng Jingshu dengan kesal.

Di sisi lain, Ye Xian pun sedikit menyeringai saat melihat ekspresi wajah Cheng Jingshu yang tampak kesal.

Akhirnya, pembalasan dendam tentang rencana membius Jiang Wanze pun terbalaskan.

"Nona Cheng, jangan lupa pergi ke penipu itu dan dapatkan uangmu kembali. Dua puluh juta Yuan bukanlah jumlah yang kecil. Tidak ada gunanya dibiarkan begitu saja."

Kamu! Batin Cheng Jingshu sambil memelototi Ye Xian dengan tatapan yang tajam.