Chereads / Zombie Story / Chapter 3 - Cerita Invasi Zombie Ala Indonesia

Chapter 3 - Cerita Invasi Zombie Ala Indonesia

Zombie memang tidak ada matinya dalam industri film. Tidak hanya populer di Asia, zombie juga punya banyak penggemar di Hollywood. Sebut saja serial The Walking Dead, sejak pilot episode-nya tayang di tahun 2010, serial TV ini masih menjadi favorit hingga saat ini. Bagaimana dengan Indonesia, apakah zombie akan "menginvansi" industri film di Indonesia?

Ternyata di Indonesia zombie sudah melakukan "invasi" melalui webisode (serial bersambung yang ditonton via streaming internet) berjudul '6 Bulan Kemudian'. Webisode yang tayang sejak 11 Februari 2013 ini, bercerita tentang aksi survival dari invasi zombie, yang mengambil setting di sebuah kampus di Jakarta. Cerita yang akan tayang dalam 4 episode ini digagas oleh salah satu website favorit anak muda, www.asktheyoung.com bersama XL Bebas.

Para "penggemar" setia zombie tidak hanya disuguhi webisode yang seru dan menegangkan, tapi juga bisa mendapatkan hadiah-hadiah menarik dari asktheyoung dan XL Bebas. Pada setiap episodenya akan ada pertanyaan yang berhubungan dengan video di episode tersebut. Dari episode satu sampai episode tiga, penonton bisa memenangkan tiga iPad Mini yang akan dibagikan untuk tiga pemenang. Di periode terakhir, hadiahnya semakin menggiurkan! Akan ada tiga pemenang utama yang berkesempatan mendapatkan hadiah mulai dari Macbook Pro, Vespa Piaggio LX125, hingga liburan ke Jepang gratis!

Masih penasaran dengan cerita seru invasi zombie ala Indonesia ini? langsung saja kunjungi www.asktheyoung.com atau follow twitter @asktheyoung untuk bergabung bersama para fans zombie lainnya.

********************

BenQ telah mengumumkan monitor 4K 27 inci terbarunya, bernama BenQ SW271C. Monitor ini merupakan penerus dari SW271 yang dirilis tahun 2017 dan generasi anyarnya ini menjanjikan akurasi warna tinggi, alat alur kerja, dan fitur yang lebih efisien.

BenQ SW271C mempertahankan resolusi 3840×2160 piksel yang sama seperti pendahulunya, tetapi panel yang digunakan mendukung HLG selain HDR10. Dukungan color space-nya lebih luas, termasuk sRGB 100%, AdobeRGB 99%, dan P3 90%.

Lebih lanjut, monitor ini mengusung teknologi AQCOLOR dari BenQ dan memiliki 16-bit 3D LUT dengan Delta E ≤ 2. Serta, telah mengantongi sertifikasi dari Pantone Validated, Calman Ready, Calman Verified, dan mendukung kalibrasi video dengan LightSpace Light Illusion. Monitor ini juga sudah dikalibrasi dari pabrikan dan laporan kalibarasi pabrik disertakan di dalam kotak penjualan.

Untuk memperlancar alur kerja, BenQ SW271C dilengkapi Hotkey Puck Gen 2 versi terbaru. Lewat tombol ini pengguna bisa beralih profil warna dan menyesuaikan pengaturan layar dengan mudah, termasuk akses cepat ke software Uniformity Technology dan Paper Color Sync.

Teknologi Uniformity tersebut memastikan keseragaman di seluruh tampilan dengan menyesuaikan ratusan sub-region di seluruh panel untuk kecerahan yang seimbang. Sementara, Paper Color Sync akan menghasilkan preview simulasi untuk berbagai pengaturan warna, printer, dan jenis kertas.

Lewat Hotkey Puck Gen 2, pengguna juga dapat mengaktifkan mode advanced black & white dan mode GamutDuo. Jadi, bisa melakukan preview foto berwarna dalam salah satu dari tiga preset black & white yang telah ditetapkan sebelum mengedit. Sementara, mode GamutDuo memungkinkan preview foto yang sama dalam dua color gamut secara berdampingan.

BenQ juga melengkapi SW271C dengan beberapa fitur baru untuk memenuhi kebutuhan para videografer profesional. Selain dukungan HDR10 dan HLG, layarnya juga dapat menampilkan konten video 24p, 25p, dan 30p pada frame rate native-nya.

Monitor ini juga kompatibel dengan SDI ke HDMI, sehingga videografer bisa mentransfer video uncompressed langsung ke monitor ini. Koneksi lain mencakup port USB-C yang mendukung power delivery 60W, dua portHDMI 2.0, DisplayPort 1.4, USB Type B (upstream) dan dua port USB 3.1 (downstream).

BenQ SW271C memiliki SD card reader dan dilengkapi kap pelindung yang dapat dilepas serta dapat digunakan dalam orientasi lanskap dan portrait. Mengenai harga, monitor BenQ SW271C dibanderol US$1.599 atau sekitar Rp22,8 jutaan.

********************

KOMPAS.com - Film zombie memang termasuk dalam kategori fiksi. Tapi, bagi pencinta film zombie, tentu Anda pernah membayangkan zombie muncul dalam kehidupan Anda, lalu sama seperti di film, Anda akan berusaha bertahan hidup dan memenangkan pertarungan. Rupanya menonton film zombie bukan hanya menghibur, penelitian baru dari Penn State University menunjukkan, bahwa menonton film zombie, serta horor dan Sci-Fi, kemungkinan telah membantu beberapa orang untuk lebih siap menghadapi kenyataan pahit pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 dan masih berlangsung hingga sekarang. Studi tersebut menemukan, orang-orang yang menikmati film horor menunjukkan memiliki tingkat stress lebih rendah selama lockdown untuk menekan penyebaran Covid-19, sementara mereka yang menonton film bertema survival lebih siap menghadapi pandemi.

Melansir IFL Science, penemuan ini telah dipublikasikan di jurnal Personality and Individual Differences dan dapat membantu kita memahami, bagaimana hiburan yang kita nikmati diterjemahkan ke dalam aplikasi dunia nyata. "Setelah memfaktorkan pengaruh kepribadian, yang sebenarnya cukup kuat, kami menemukan bahwa semakin banyak film tentang zombie, invasi alien, dan pandemi apokaliptik yang pernah ditonton sebelum Covid-19, maka semakin baik mereka menghadapi pandemi yang sebenarnya," kata Profesor John Johnson, Penn State University, dalam sebuah pernyataan. "Dari temuan ini, tampaknya film bisa berfungsi sebagai latihan mental untuk menghadapi peristiwa nyata," lanjutnya. Dengan melibatkan 310 peserta, penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah individu yang senang menonton film horor dan pandemi di masa lalu dan sekarang, bernasib lebih baik selama masa-masa sulit pandemi Covid-19. Setiap peserta mengisi kuesioner tentang preferensi film mereka, khususnya seberapa besar mereka menikmati film zombie, horor, dan invasi alien. Mengikuti pertanyaan-pertanyaan ini, mereka kemudian menyelesaikan kuesioner lain yang dirancang untuk mengukur perasaan mereka selama pandemi yang sedang berlangsung. Setiap peserta harus menjawab seberapa kuat mereka setuju / tidak setuju dengan pernyataan seperti "Saya lebih mudah tersinggung dari biasanya" dan "Saya merasa positif tentang masa depan".

Temuan menunjukkan, bahwa penggemar film prepper atau survival lebih siap menghadapi pandemi dan mengalami dampak negatif yang lebih minim pada kehidupan mereka selama periode tersebut, meskipun tidak ada korelasi dengan seberapa tangguh mereka secara psikologis. Penggemar film horor juga menunjukkan efek yang baik, mereka memiliki tekanan psikologis yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan orang kebanyakan. Meski film-film ini dibuat hanya untuk hiburan, bukan tak mungkin, film-film itu juga berkontribusi untuk membuat orang lebih tahan terhadap perubahan gaya hidup yang signifikan – meski sedikit meniru apa yang mereka lihat di layar. Namun demikian, ini bukan untuk mengatakan bahwa film horor akan membuat Anda menjadi terminator yang tak terhentikan saat ada kondisi buruk.

Penulis juga mencatat, bahwa perbedaan yang terlihat di atas juga bisa menjadi faktor alternatif - korelasi yang tak berarti penyebabnya. Bahkan, mungkin juga film semacam itu berdampak negatif pada beberapa orang lainnya. "Saya tidak yakin, jika menonton film seperti itu baru dilakukan sekarang, akan membantu situasi kita saat ini," kata Johnson. Namun, Johnson mengatakan, pemahaman tentang pandemi dan peristiwa lain yang menantang hidup adalah bahwa tantangan serupa di masa depan benar-benar tidak dapat dihindari. "Masa lalu sering kali dilupakan dengan mudah. Yang diingat oleh epidemi flu Spanyol sampai para ilmuwan mengangkat bagian sejarah itu selama Covid-19, memperkuat keyakinan saya bahwa mengonsumsi cerita dari buku, film, dan bahkan mungkin video game bukan hanya sekedar mengisi waktu luang, tetapi cara kita untuk membayangkan realitas simulasi, yang membantu mempersiapkan kita untuk tantangan masa depan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Penggemar Film Zombie Lebih Kuat Mental Hadapi Pandemi Covid-19", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2021/01/14/080500223/studi--penggemar-film-zombie-lebih-kuat-mental-hadapi-pandemi-covid-19?page=all.

Penulis : Bestari Kumala Dewi

Editor : Bestari Kumala Dewi

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:

Android: https://bit.ly/3g85pkA

iOS: https://apple.co/3hXWJ0L