Pagi hari yang cerah ini di awali dengan senyuman oleh Aurel dan juga para sahabatnya yang sekarang sudah tiba di sekolah dan siap untuk mengikuti kegiatan ujian mata pelajaran matematika.
Setengah dari sahabat Aurel merasakan bahwa akan kesulitan mengikuti kegiatan ujian mata pelajaran ini disebabkan karena mereka tidak serius belajar dan terlebih dahulu berpikir kalau tidak bisa mengerjakan matematika padahal Aurel berpendapat jika mereka benar-benar yakin pada diri mereka bisa mengerjakan dengan mudah.
"Matematika adalah musuh terbesar dalam hidup gue, jadi apakah gue bisa melewatinya dengan semudah yang lo katakan Rel?" tanya Beni pada Aurel.
"Lihat Tiara dia bisa mengerjakan matematika di ujian kemarin masa lo yang cowoknya nggak bisa sih?" tanya balik Aurel pada Beni.
"Dia kan memang dari sononya udah pintar, jadi nggak heran kalau dia bisa mengerjakan matematika dengan baik," jawab Beni pada Aurel sembari melipat kedua tangannya di depan dada.