Tiba-tiba Nadia menjadi murung lagi. Hatinya remuk mengingat Adit, bahkan kini matanya mulai basah oleh air mata.
"Kenapa harus menangis lelaki yang telah menyakitimu?" tanya Roni.
Nadia melirik kesal ke arah Roni. Dia bisa bicara seperti itu karena belum pernah jatuh cinta, makanya ia enteng meremehkannya.
"Dia kemarin masih kekasih saya Pak, tapi dia malah mengkhianati saya, berselingkuh dengan sahabat saya sendiri, bagaimana tidak sakit?" tanya Nadia.
"Kamu harusnya bersyukur, diselingkuhi sekarang, kalau nanti dia sudah terlalu jauh seperti Alex kemarin kamu bisa lebih sakit," jawab Roni santai.
Mendengar nama Alex disubut membuat Nadia sedikit muak. Walau yang dikatakan Roni memang ada benarnya juga.
"Setelah ini, saya akan katakan semuanya sama Rena!" ucap Roni.
"Seharusnya saya mengatakan hal itu sejak tadi Pak, tapi entah mengapa saya malah tidak tega, melihat Rena sedang bahagia-bahagianya dengan Adit," ujar Nadia merasa bersalah.