"Halo juga pacarku," sapa balik Rena di ujung telepon. Dengan suara centil dan malu-malu, khas orang yang sedang jatuh cinta.
Wajah Adit yang tadi menegang seketika menjadi luntur, berubah menjadi senyum yang mengembang. Rena seakan menghilangkan semua rasa kecewa Adit. Dan menggantinya dengan kebahagiaan.
"Aku seneng banget mendengar kamu mengatakan itu," jawab Adit. Ia merasa beruntung sekarang, memiliki pacar yang begitu tulus seperti Rena.
"Gimana soal kemarin. Apa ayahmu masih ingin video call sama aku?" tanya Adit.
***
Rena mengedipkan matanya. Lalu menepuk jidatnya sendiri. "Aduh gawat, Adit nanyain soal ayah lagi, mesti jawab apa coba aku? Kan aku cuma Bohong kemarin" batin Rena, wajah Rena menegang, di ujung telepon. Bagaimana tidak, sebenarnya ia berbohong soal perjodohan yang akan dilakukan ayahnya untuk Rena.