"Papi tunggu di rumah aja deh kalau gitu. Rasanya punggung papi nggak sanggup kalau harus seharian di mall," ucap Herman.
Claudia meraih tangan Herman. "Ayolah Pi. Paling nggak papi temenin kita makan di mall dulu, setelah itu papi boleh pulang," renggek Claudia. Ia sudah seperti anak kecil minta dibelikan permen saja.
"Kalian nanti pulangnya malam, sudah papi di rumah saja," Herman tetap ngotot tidak mau ikut.
"Nggak kok pi, kan Claudia juga baru pulang, masih capek juga, cuma bentar nanti," kilah Claudia.
"Papi tidak percaya. Kamu tenaganya besar, mana ada capek. Terakhir kali kalian ajak ke mall papi, pulang-pulang papi encoknya kumat," jawab papi. Ia seakan trauma akan kejadian waktu itu.
Claudia tanpa merasa bersalah malah tergeletak tawa kompak dengan Rosa, apalagi kalau bukan menertawakan derita Herman.
"Nggak Pi, kita janji nggak akan lama, iya kan mi?" Claudia meminta pendapat kepada Rosa. Ia memberi kode dengan menaik turunkan alisnya.