Tak disangka mereka bertemu dengan Friska.
Arif menyenggol lengan Ferdi. "Fer. Cewek cantik yang tadi," ucapnya.
Ferdi menoleh ke arah Arif. "Kayaknya kamu deh yang sebenarnya suka sama dia," sahut Ferdi.
Arif membulatkan matanya. "Ya kalau suka aku, mana mungkin aku nolak Fer," jawab Arif.
Friska juga akhirnya melihat mereka. Ia lalu menghampiri. Tangannya melambai ke arah mereka, agar tahu kehadirannya.
"Kamu belum pulang?" tanya Arif. Padahal Friska berharap Ferdi yang bertanya duluan.
"Iya kak. Aku tadi masih ngobrol sama Pak Roni dan yang lainnya gitu," jawab Friska.
"Pak Roni pemilik perusahaan ini maksud kamu?" tanya Arif.
Friska mengangguk. "Iya kak," jawab friska.
"Kenapa Ferdi cuma diam aja sih. Ngomong dong! Kan aku ingin diajak ngobrol sama dia," batin Friska penuh harap.
"Jangan panggil kak. Berasa tua kita. Kenalin nama aku Arif," sahut Arif.
"Oh, iya kak, eh Arif," ralat friska, sambil menutup mulutnya.