"Itu kan Claudia?" tanya Ferdi dalam hati. Ia ingin menghampiri Claudia, namun Arif mencegahnya.
"Eh Fer. Kamu mau ke mana? Ini mau mulai lho," tanya Arif.
Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi dari Arif. Ia lalu menceritakannya kepada sahabatnya itu. "Aku lihat Claudia tadi rif."
"Masa' sih? Mana?" tanya Arif tak percaya.
Saat Ferdi mencarinya lagi dan ingin menunjukkan kepada Arif, bayangan wanita masih tinggal di singgasana hatinya itu sudah tidak ada.
Ferdi menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, matanya masih sibuk saja mencari Claudia. "Kok udah nggak ada ya Rif?" tanya Arif.
Arif mengedikkan pundak. "Mana aku tau," jawab Arif. "Kamu salah lihat kali Fer."
Ferdi menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Nggak Rif. Masa' iya aku salah lihat," elak Ferdi.
"Ya udahlah. Ayo siap-siap, bentar lagi pidato dari pemilik perusahaan selesai, habis itu giliran kita," ucap Arif.
"Oke," jawab Ferdi. Setelah itu ia bersiap-siap.