"Justru itu. Nanti kamu makin takut lewatin ke dekat makam, kan masih jauh juga dari makam," sanggah Roni.
"Lagi pula kita team kedua, nanti akan ada team selanjutnya, kita bisa bareng, kita tunggu mereka di sini," imbuh Roni.
"Emangnya nanti nggak dimarahin kak kalau bareng team lain?" tanya Nadia.
"Ini emergency. Nggak apa-apa. Lagian nggak enak sama yang lain kalau cuma berdua aja," jawab Roni, wajahnya tampak tersipu malu saat mengatakan hal itu.
"Lagian siapa juga yang mau berduaan sama kamu," batin Nadia.
Terpaksa Nadia ikut saran Roni. Ia membelakangi makam, karena takut, dan menunggu yang lain datang.
Nadia merasa ada sesuatu yang menyentuh kakinya, tapi Nadia tidak tahu apa, karena gelap.
Mata Nadia membulat, lalu menjerit, dan tanpa sadar Nadia secara spontan memeluk Roni.
"Arrgghh!"