Roni membalikkan badannya. Ketika hampir masuk ke ruangannya.
"Ada apa lagi Pak?" tanya Nadia.
"Saya mau ke ruangan mama saya dulu," jawab Roni.
"Apa saya perlu ikut?" tanya Nadia.
"Oh. Tidak perlu. Saya cuma sebentar kok," jawab Roni.
"Baiklah kalau begitu Pak," ucap Nadia. Ia lalu duduk ke kursi kerjanya.
Roni hampir sampai di ruangan Reni. Tapi langkahnya tiba-tiba terhenti, ketika melihat ke meja kerja Claudia. Ia mengerutkan keningnya.
Roni kemudian masuk ke ruangan Reni. Bahkan ia sampai lupa mengetuk pintu ruangan mamanya.
"Ada apa Ron?" tanya Reni.
"Ma. Kok meja Claudia belum diberesin ya? Mama jadi pecat dia kan?" tanya Roni. Ia cemas bila Claudia tidak jadi dipecat.
Reni mengedikkan pundak. "Mama juga tidak tau. Mungkin akan dibereskan besok. Tapi mama sudah final untuk memecatnya kok," jawab Reni.
Roni menghela napas. "Syukurlah. Roni takutnya mama berubah pikiran aja," sahut Roni.
Reni terkekeh. "Ya enggak lah,"jawab Reni.
