"Ngapain aja sih? Kok nggak diangkat-angkat?" tanya Friska menggerutu. Ia lalu melempar ponselnya ke atas kasurnya dengan gusar.
Nadia tidak mengangkatnya karena sudah malam. Dia lelah dan telah tertidur saat ini, sampai tidak mendengar ponselnya berdering berkali-kali.
Tiba-tiba ponsel Friska berdering. Friska meliriknya dan meraihnya dengan cepat. Raut wajahnya kembali kecewa, setelah mendapati yang menelepon adalah temannya yang satu lagi. Jika tadi seorang wanita, sekarang yang menelepon laki-laki.
"Kirain kak Nadia tadi," gerutu Friska dengan kecewa. Kalau untuk urusan uang saja. Kakaknya menjadi sangat penting. Tapi karena tak ada rimbanya dari Nadia, akhirnya Friska tertidur. Entah kenapa Friska juga merasakan mulai tidak enak badan.
***
Keesokan harinya. Nadia bangun dari tidurnya. Ia mengucek matanya yang masih berat. Kemudian duduk dan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang.