Setelah selesai ia mulai mengupas bawang merah dan putih. Tiba-tiba Roni mengalungkan tangannya pada pinggang Nadia, dan mendekatkan tubuhnya kepada Nadia, hingga tak memberi jarak sedikitpun. Antara tubuh keduanya.
Wajah Nadia kembali memerah. Bulu kuduknya seketika berdiri. Bukan karena melihat hantu. Melainkan terkejut Roni melakukan hal itu. Jantungnya seperti berdetak lebih kencang.
"Hentikan itu!" cegah Nadia.
Bukannya menghiraukan. Roni malah meletakkan kepalanya di pundak Nadia. Deru napas Roni terdengar di telinga Nadia. Lain dari suara napasnya yang biasa. Membuat Nadia juga merasakan hal yang sama. Deru napas ini seperti hasrat seseorang yang dimabuk cinta.
"Aku nanti tidak bisa memasak kalau kamu seperti ini," ucap Nadia.
"Saat ini aku memang lapar," sahut Roni.
"Kalau begitu lepaskan aku! Dan biarkan aku memasak," suruh Nadia.
Roni mendekatkan bibirnya pada telinga Nadia. "Aku ingin memakanmu," jawab Roni. Membuat Nadia jadi salah tingkah.