Mata Nadia membeliak karena kaget. Tapi ia tidak menolaknya. Nadia kemudian memejamkan matanya bukan karena mengantuk, melainkan menikmati sentuhan bibir Roni menyapu bibirnya.
Cukup lama mereka saling melumat bibir. Hingga akhirnya melepaskan perlahan. Roni merangkul Nadia dari samping, kemudian Nadia menaruh kepalanya di atas bahu Roni.
"Terima kasih. Karena kamu selalu bisa membuat hatiku menjadi damai dan nyaman," ucap Roni.
Nadia mengurai pelukan dari Roni. Kemudian menaruh telunjuknya di bibir pria yang kini telah menjadi pacarnya itu.
"Kamu salah. Sekian lama aku selalu merasa bahu kamu adalah yang ternyaman, tapi tidak dapat memiliki pemiliknya. Sekarang aku bisa bersandar dan memiliki hati pemiliknya seutuhnya. Rasanya seperti tidak bisa dipercaya," ungkap Nadia.