Reni mengetuk pintu ruangan Roni. Dengan hati yang resah.
Tok! Tok! Tok!
"Roni ini mama," ucapnya memberi tahu.
Tentu saja Roni langsung mempersilahkan masuk. "Masuk aja ma," jawab Roni.
Reni membuka pintu. Roni memandang wajah ibunya. Kenapa tampak kusut seperti itu? Pikir Roni.
"Mama kenapa wajahnya kelihatan galau begitu?" tanya Roni. Mengerutkan keningnya.
Tanpa basa-basi lagi. Reni langsung mengatakan yang sebenarnya. "Orang tua Claudia jadi ke sini Ron," jawab ibu Roni lesu.
Roni kemudian menghela napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. "Bentar ya ma. Aku akan panggil Nadia terlebih dahulu," ucap Roni.
Setelah itu Roni menghubungi Nadia, lewat sambungan telepon kantor. Dan tak menunggu waktu lama, Nadia akhirnya datang.
Setelah Nadia datang Roni kemudian meraih pergelangan tangan Nadia. "Ayo kita temui sekarang!" ajak Roni menarik tangan Nadia keluar dari ruangannya. Sikapnya terlihat begitu tenang. Ibunya lalu mengekor di belakangnya.