Roni sejenak berpikir. Tawaran dari Adit cukup menarik juga. Dari pada tidak bergerak sama sekali. Itu akan lebih membahayakan nyawa perusahaan.
"Apa kamu yakin akan berhasil?" tanya Roni.
Adit lalu meyakinkannya. "Saya yakin Pak. Lagi pula mereka akan membayar ongkos jahitannya lebih mahal jika hasilnya memuaskan."
"Oke. Saya setuju," ucap Roni. "Nadia kamu segera kontak mereka kembali ya?! Untuk kerjasamanya dengan perusahaan kita," suruh Roni pada Nadia.
***
Sementara di tempat lain. Claudia juga tidak mau kalah cepat dengan Roni. Ia segera menghubungi ayahnya yang saat ini sudah berada di Surabaya.
"Ada apa Clau, kok tumben hubungi Papi? Apa uang kamu sudah habis?" tanya ayah Claudia. Ia selalu mencemaskan keadaan anak semata wayangnya, takut kalau kekurangan uang. Padahal Claudia saat ini masih mempunyai banyak uang dan hidup lebih dari cukup.