Usai mengatakan semua uneg-unegnya pada Vincent, akhirnya Ezra sangat lega.
Meskipun ia tidak bisa sampai marah pada Vincent, tapi Ezra menguraikan kemarahannya dalam bentuk penegasan. Bagaimanapun juga ia berhak kecewa dengan apa yang sudah pernah Vincent lakukan kepadanya.
Ia berhak menuntut tebusan kesalahan dari Vincent. Namun Ezra tidak suka yang namanya harus menunggu, apalagi menunggu Vincent menebus kesalahannya dalam bentuk usaha yang lain.
Memang lebih baik Ezra akhiri saja hubungannya dengan Vincent. Ia berhak melakukan hal itu. Karena posisinya, memang Vincent yang sempat berkhianat pada Ezra. Jika Vincent sejak awal tulus, ia tak akan pernah memiliki pikiran buruk yang terbesit di dalam benak dan kepalanya.
Ya. Ezra tentu saja sudah tahu apa niat yang pernah tersemat dari diri Vincent saat Ezra masih koma.