Sudah ada hampir lima menit suasana di dalam mobil itu hening. Kinan fokus menyetir dan selalu memperhatikan lampu lalu lintas jika sedang melewati. Lalu David yang sibuk dengan pikirannya sendiri.
Sebatang rokok yang malang itu tadi ia injak begitu saja tatkala menyetujui ajakan Kinan untuk menemani gadis itu makan malam.
Memang sedang ada yang mengganjal di pikiran David. Tentang apa yang sudah dikatakan Ezra tadi pagi.
(Flashback Beberapa Jam Yang Lalu)
"Kamu sendiri? Kenapa jadi flat ke Kinan?" Tanya David penasaran.
"Gak tau Bang. Kayak nggak ada rasa lagi aja. Ada perasaan mengganjal, tapi gak tau apa." Ujar Ezra jujur.
David mengernyit. Ia merasa sikap adiknya memang sangat berbeda. "Kenapa bisa gitu? Kamu tentu ingat kan bagaimana kita sampai merebutkan hatinya?"
Ezra mengangguk. "Ya, aku ingat itu."
"Kamu juga ingat kan bahkan aku sampai marah dan sangat posesif pada Kinan? Karena saat itu aku yang merasa bertemu dengan Kinan lebih dulu dari pada kamu."
