"Kak Neaaa!!" Panggil Ghea dengan melambaikan tangan kanannya tinggi.
Si empu yang merasa terpanggil itu langsung menoleh ke arah sumber suara. Nea yang mulanya sedang serius bicara dengan Rasyid, jadi harus mengalihkan pandangannya pada si pemanggil.
Tentu saja Nea membulatkan kedua matanya dengan ekspresi senang. Ia memisahkan diri dari Rasyid dan memilih menghampiri Ghea.
"Eh, Ghea? Astagaa.. kok nggak ngabarin dulu kalau mau ke sini?" Tanya Nea.
"Hmm, ya gimana caranya. Aku kan nggak punya nomor kamu kak. Hehe, aku ganggu nggak?" Tanya Ghea.
Nea menggeleng. "Tentu nggak dong. Wah, kamu dateng sama pacar kamu ya?"
"Eh, engg--"
Ghea tak bisa meneruskan perkataannya. Karena terhalangi oleh pergerakan Nea yang jadi berkenalan dengan Reyhan, bahkan keduanya bersalaman.
"Halo.. Nea."
"Reyhan, senang berkenalan dengan kakak." Kata Reyhan sopan.