Nea masih diam. Ia tidak berani menatap Gilang. Kedua matanya hanya sekedar menatap kedua tangannya yang digenggam oleh kedua tangan Gilang.
Genggaman tangan Gilang terasa lembut dan hangat.
"Berikan sebuah keputusan. Aku tak mau ini semua disebut sebagai hubungan perteman biasa atau hanya sekedar teman makan. Putuskan. Kamu tahu bagaimana perasaanku ke kamu." Kata Gilang.
Nea akhirnya mendongak. "Kalau hubungan ini berhenti, memangnya akan kenapa?"
"Aku akan menarik diriku dari zonamu. Tidak akan lagi menemuimu, menghubungimu, atau penasaran mencari tahu tentangmu. Aku akan hentikan itu. Asal tidak begini."
"Lalu, kalau tetap berlanjut akan kenapa?"
"Jika tetap berlanjut. Aku tidak mau seperti ini. Aku ingin hubungan kita jelas. Menjalin sebuah hubungan layaknya pasangan lain. Aku tidak bisa diam terlalu lama." Ujar Gilang. Sorot matanya terlihat penuh harap.
Nea jadi ingat perkataan Dika lagi. Tentang dirinya yang melewatkan pria baik seperti Gilang.