Dan mereka berdua langsung pindah ke sebuah jembatan hitam yang lurus pada pintu terbuka yang memancarkan cahaya putih. Nea dan Ezra kini sama-sama berdiri dan melihat satu sama lain.
Namun, mereka berdua seperti orang yang tak saling kenal.
"Kamu.. juga mau ke sana?" Tanya Nea sambil menunjuk ke arah pintu terbuka dengan cahaya yang terang.
Ezra mengangguk. "Apa bisa ke sana bersama?" Tanyanya baku.
Nea mengedikkan kedua bahunya. Badannya terasa sangat ringan dan sehat. Lalu ia berjalan lebih dulu dan membiarkan Ezra membuntutinya.
Pakaian mereka berdua sama-sama setelan kemeja dan celana putih.
Dengan perasaan aneh yang linglung, Ezra mengikuti Nea begitu saja. Ia tak lagi merasa kenal dengan gadis dewasa yang berjalan di hadapannya.
Namun kedua langkah kaki Nea berhenti saat merasa ia seperti jalan ditempat. Karena ia tidak segera dekat dengan pintu bercahaya itu. Rasanya pintu itu letaknya sama jauhnya seperti sebelum ia berjalan mendekat.