Hari Sabtu siang. Hari keenam Nea koma.
Pria tinggi berkulit bersih dengan kacamata hitam itu berjalan menuju kamar rawat Nea. Namun terlihat ada dua orang di depan kamar rawat Nea. Dan dua orang itu lagi-lagi berdebat sambil bisik-bisik.
"Kinan? Riska?" Tanya David. Lalu ia melepaskan kacamatanya dan kacamata itu ia masukkan ke saku jaket levisnya.
Dua orang perempuan itu segera menoleg ke sumber suara yang menginterupsi mereka. Riska langsung nyengir.
Sedangkan Kinan berdehem pelan dan membuang muka ke kanan. Malas melihat David karena suasana hatinya masih kecewa perihal empat hari yang lalu.
"Kalian belum jenguk juga?" Tanya David pelan.
Riska mengangguk. "Kinan nih gak mau masuk duluan."
"Kamu tuh harusnya yang masuk duluan."
"Yee, yang jubahnya dokter yang duluan!!"
"Ya yang perawat lah yang---"