*
Rei Zeric yang telah bertarung dengan Iblis Rubah itu Kini Semakin Tertekan Sebab Dampak Serangan Yang Dia Terapkan atau lakukan itu Semuanya Ditahan Oleh Perisai Hitam yang selalu Digunakan Oleh Iblis Rubah Untuk Bertahan.
"Sialan, Manaku hampir Habis" Ujarnya Merasa Frustasi akibat Serangannya yang selalu digagalkan Oleh Dinding Hitam.
Melihat Bahwa Pak Tua didepannya Mundur dan Mengambil jarak aman serta menghentikan Serangannya Iblis Rubah itu pun Tersenyum.
"Pak Tua, Kamu sudah mencapai Batasmu Bukan?" Ujar Iblis Perempuan, Mengejek.
"Sial Iblis ini begitu Licik ia sengaja menunggu Manaku Habis" Gumam Rei Zeric.
"Kenapa Diam saja Pak Tua? Benarkah Sudah mencapai Batas?" Ujar Iblis Rubah, penuh Senyuman.
"Sial..siall..sangat sial.. Manaku Hampir Habis Apakah Ini akhir Dari batasku?" Gumamnya Sedih.
"Hahaha Manamu Tersisa Sedikit bukan? Kalau begitu Giliranku untuk menyerang, Bukan begitu?" Ujar Iblis Rubah dengan senyum manisnya.
"Iblis Ini sungguh Kuat Kalau Begitu Aku akan membuat Perlawanan Terakhirku" Gumamnya.
"Maju!!" Ujar Rei Zeric Memprovokasi Iblis tersebut.
"Oh? Masih belum menyerah? Dengan senang Hati aku akan membunuhmu Pak tua" Ujar iblis perempuan Tersenyum Singis.
Seketika Tongkat Sihir bertatahkan Kubus Rubik itu kini berputar dengan kencang Kemudian Awan Hitam Serta Guntur mulai Terdengar serta Kilat mulai Menyambar Tongkat Tersebut.
Gemuruh! Gemuruh!
*Bledar*
*Bledar*
*Bledar*
Terlihat Tongkat Itu Berubah Perlahan-Lahan membentuk Sebuah Pedang Dua Tangan (Pedang Besar) Berwarna Biru Dengan Aliran Unsur Petir yang Memancar Dari Pedang Itu.
"Jangan mengecewakanku Pak Tua, Setidaknya kamu bisa melihat wujud asli Dari Kubus ini Jadi, Jangan mati dengan Mudah" Ujarnya sambil Tertawa.
"Kamu..Kamuuu..Kamu bukan seorang Penyihir?" Ujar Rei Zeric, Kaget merasa Tidak percaya apa yang dilihatnya. Sebelumnya Iblis Menakutkan Dari seorang Mage Sihir Ruang Kini menjadi seorang Iblis Pendekar Yang Haus akan Darah.
Mendengar Pertanyaan yang dilontarkan Manusia Didepannya Iblis Rubah Itu tidak menanggapinya Melainkan Ia selalu Tersenyum Jahat.
"Terima Serangan Ku Pak Tua" Ujar Iblis Perempuan bergerak menyerang Rei Zeric.
"Seketika Bila Energi berbentuk Pedang yang berukuran besar mulai Terbentuk Menjadi 100 Pedang yang melayang Dibelakang Iblis Rubah itu"
"KEMATIAN!"
*100 Pedang Petir Mematikan*
Suara Mendesing! Suara Mendesing!
Serangan Itu Melaju Dengan Cepat Kearah Rei Zeric.
Melihat Itu Rei Zeric Tidak Takut melainkan Rei Zeric menjadi Bersemangat
*Domain ES*
Terbentuklah Dinding Kaca Tebal Yang berlapis 10 Berjajar.
Syu
Syu
Syu
Energi-Energi Pedang itu Bertabrakan Dengan Dinding Es itu.
Seketika Satu demi satu Arus energy pedang Mulai Menghantam Dinding Es yang dibentuk oleh Domain Es itu.
Pedang pertama Dinding Es tidak Menandakan keretakan
Pedang Kedua
Pedang Ketiga
Pedang Keempat
Pedang Kelima
Dinding Es Pertama Mulai Mengalami Keretakan
Pedang Keenam, Tujuh, Delapan, Sembilan
Dan Pedang Kesepuluh.
*KrAK*
Dinding Pertama Ditembus Itu Hancur berkeping-Keping diudara berhamburan kesegala Arah.
Pedang ke20
Dinding Ke 2 Retak pecah Berhamburan diudara
Pedang 30
Dinding ke 3 Retak Pecah Berhamburan Diudara
Pedang Ke 40
Dinding ke 4 Retak Pecah Berhamburan Diudara
Pedang Ke 50
Dinding Ke 5 Retak Pecah Berhamburan
Rei Zeric yang kini menahan Dinding itu dengan sisa mananya Kini terlihat Darah mulai Mengalir Dari Hidungnya Namun Serangan Pedang dan pertahanan Dinding terus berlanjut
Pedang Ke 60
Pedang Ke 70
Pedang Ke 80
Pedang Ke 90
Dinding Es ke 9 hancur
Kemudian Tersisa Dinding Terakhir
Mentalitas serta kondisi Rei Zeric sungguh Tidak Baik.
Rei Zeric Memuntahkah Seteguk Darah
Kemudian
Pedang Yang Ke 99 Melaju Kearah Dinding Terakhir
Suara Mendesing! Suara mendesing!
Syu
syu
syu
Satu demi satu Energi Pedang itu Mulai menghantam Dinding Es
Terlihat Sedikit demi sedikit pedang demi pedang yang menghantam Dinding itu Perlahan-lahan Meretakan Dinding itu
Rei Zeric Kini Jatuh Berlutut Serta Telinga Hidung serta matanya Mengeluarkan Darah akibat Jatuh Dalam keadaan Bertahan dimana Mananya Sekarat.
Terlihat Pedang Terakhir Akan Menghantam Dinding Es itu yang sudah sangat Tipis serta mengalami Keretakan yang Rentan terhadap serangan Tidak Bisa lagi menahan Arus energi Pedang yang Menuju Padanya.
Rei Zeric yang Kini Berlutut Berlumuran Darah Kini Tersenyum melihat Pedang Terakhir Itu yang tertahan Di dinding Es Nya.
Kemudian Energi Pedang Dan Dinding Es itu ketika pecah Keduanya Hilang. lalu Rei Zeric Jatuh Terkapar Pingsan akibat kehabisan mana serta Darah.
Melihat Itu Iblis Perempuan itu Maju perlahan-lahan Kearah dimana tempat Rei Zeric jatuh.
Tepat Didepan Tubuh Rei Zeric Iblis Rubah itu berkata "Pak Tua kamu Harus bangga bisa menahan 100 Pedangku"
Kemudian Iblis Perempuan Itu Yang Sekarang memegang Pedang Besar itu dengan kedua Tangannya Akan menebas Leher dari Rei Zeric.
Tapi sebelum Pedang Itu melayang Jatuh ke leher Rei Zeric Iblis Perempuan Itu Mendengar Suara Yang Begitu Keras menghantam Telinganya.
"Cukup Orang Itu Sudah Menyerah!"
"SIAPA?" Ujar Perempuan Iblis itu, Menghentikan Langkahnya Membunuh Rei Zeric.
Seketika Dave Muncul Dari atas Pohon Ia terjun Kebawah mendarat Dengan mantap.
Iblis Rubah Itu menoleh Dan melihat Bahwa Didepannya berdiri Seorang Berbau Manusia Tetapi Dari cara berpakaiannya Terlihat seperti Elit Bangsa Iblis Yang begitu Menyeramkan dengan setelan Hitam Dengan Armor Yang bercorakan Sisik naga.
Melihat Itu iblis Perempuan Itu buru-buru Mundur mengambil jarak aman Dari Dave.
"Siapa Kamu?" Ujar Iblis Perempuan itu Bertanya dengan waspada.
"Aku?"
"Ya, KAMU!"
"Ah, Aku seorang Petualang, Perkenalkan Namaku Dave" Ujar Dave.
"Dave?" Gumam Iblis Rubah
Melihat Iblis Itu yang sementara Berpikir Dave segera Mendekati Rei Zeric lalu Menuangkan Ramuan Merah Besar Kedalam Mulutnya.
setelah itu iblis Rubah yang sementara Berpikir bergumam
Aku belum pernah Mendengar Nama itu sebelumnya Dikerajaan HOLY.
"Siapa yang mengirimmu Kemari?" Ujar Iblis perempuan.
"Aku? Ah Irene yang mengirimku Kemari" Ujar Dave dengan Polos.
Irene:(...)
"Irene? Irene yang mengirimmu kesini?" Ujarnya Bertanya, Bingung.
"Ya, Irene" Ujar Dave tidak menyembunyikan Apapun.
"Irene? Dewi itu? Tidak mungkin Dewi itu telah menghilang sejak lama" Gumam Batin Iblis Rubah.
"Untuk Apa Dia mengirimmu Kesini? Datang untuk Membunuhku? Ujar Iblis Perempuan Itu.
"Tidak..Tidak.. Dia tidak menyuruhku membunuhmu melainkan Irene Menyuruhku Berlatih di Hutan Ini umm Maksudku Berlatih disini" Ujar Dave.
"Berlatih? Ditempat Ini?" Ujar Iblis perempuan, Merasa Curiga.
"Ya, Benar Berlatih, Kebetulan Aku melihat Pertempuranmu Dengan Pria Itu Ah maksudku Kakek itu Dan kamu menang Melawannya Kurasa Kamu Lebih kuat darinya Apalagi pedang Itu ditanganmu, Sungguh Indah" Ujar Dave memuji.
Iblis Perempuan: (...)
"Jangan Menipuku Manusia Licik, Kerajaan Holy Bukan yang mengutusmu Kesini? Ujar Iblis Perempuan.
"Heh Kerajaan Holy? Apa itu?" Ujar Dave, Kembali bertanya.
Irene: (...)
Iblis Perempuan:(...)
"Kurasa Otakmu Sudah Rusak" Ujar Iblis perempuan, Kesal berbicara dengan orang bodoh.
"Maaf, Otakku Tidak Rusak 100% Sehat" Ujar Dave dengan Polos.
Iblis Perempuan: (...)
"Cukup berpura-pura bodoh Apa tujuanmu KeHutan ini kalau bukan untuk Mengambil nyawaku? benar Bukan?" Ujar Iblis Perempuan.
"Sudah Kubilang Aku Hanya berlatih Dan Aku tidak Bodoh" Ujar Dave.