Kandunganku semakin bulan semakin membesar sekarang usianya sudah masuk 5 bulan dan Andy mulai mendapatkan pekerjaan. Aku semakin bersyukur karena Andy bisa sedikit menjauh dariku dan pertengkaranku mulai mereda sedikit demi sedikit.Andy selalu bekerja disore hari dan selalu pulang malam hari . Melihat jam sudah mulai menunjukan pukul 9malamya aku mematikan lampu dan beristirahat.
"Ra tvnya ingat matikan. Jangan lupa minum obatnya " Kata Ibu mertuaku mengingatkanku hal-hal kecil dan selalu mengajariku tentang bagaimana berumah tangga.
"Iya Bu, Ibu juga istirahat ya. Besok pagi biar Ira yang kepasar sekalian Ira mau cari bubur Ayam" Sahutku sambil membungkukan kepala.
"Iya Nak. Banyakin istirahat biar kamu bayimu juga tetep sehat" Sahut Ibu mertua sembari tersenyum.
"Iya Bu selamat malam" Kataku sambil balik terseyum.
"Iya Nak " Jawab Ibu langsung berjalan masuk kamarnya.
Aku mulai mematikan tv dan mulai ingin beristirahat. Tetapi aku teringat lagi dengan keluargaku. Aku mulai menangis dan tiba-tiba tidak sadar aku tertidur pulas.
Tok....Tokk...Tok.. ( Suara pintu)
"Woi buka pintunya !! Aku mau masuk !" Teriak Andy dari balik pintu.
Aku terbangun dan secepatnya membuka pintu kamar. "Hehe maaf tadi tidur jadi pintunya tak kunci"
"Jadi istri itu becusin dikit napa ? suruh buka pintu aja lemot" Kata Andy dengan nada tinggi.
"Iya maaf habis ngantuk kan tidur" Kataku sambil menutup pintu.
"Udah aku capek" Kata Andy sambil membuka baju dan memberikannya padaku
"Cepetin cuci bajunya besok aku kerja pagi jam 8" Sambung Andy memberikan bajunya.
"Ini sudah jam 12 malam . Sudah gila apa nyuci jam segini ? ribut tetangga bangun gimana?" Kataku sedikit heran.
Tangan Andy mencet pipiku sehingga bibirku membulat"Ehhh tugas kamu kan cuciin aku baju ?Istri yang baik. Klo sudah dicuci dijemur jangan banyak alasan"
"Bukan alasan tapi aku kan juga mau istirahat Ndy , baju seragam lagi satu kan ada kenapa nggak pake yang itu dulu ?" Jawabku sambil menunjukan seragamnya yang sudah aku gantung rapi.
"Aku nggak suka pake yang itu nggak nyaman. Pokoknya cuci cepet!" Sahut Andy dengan mata melotot tanda dia marah padaku.
"Iya aku cuci" Jawabku sambil berjalan ke kamar mandi untuk mencuci bajunya.
Akhirnya aku mencuci dan menjemurnya dimalam itu juga dan pekerjaanku selesai jam 1 malam hari.
Aku kembali ke kamar dengan perasaan kesal tetapi aku berusaha menahan rasa marahku. Aku naik keatas tempat tidur , membelakangi Andy yang sedang asyik bermain game dan memejamkan mataku. "Ehh sudah mau tidur ? didapur ada makanan?" Tanya Andy.
Aku berbalik badan "Sudah habis tadi sore. Besok pagi baru aku masak lagi" Kataku sambil menatap Andy.
"Aku laper sekarang disuruh besok" Jawab Andy dengan sinis.
"Mau gimana lagi ? coba liat jam mana ada warung buka" Jawabku dengan datar.
"Keluar gih beliin aku nasgor atau nasi apa kek" Kata Andy menyuruhku.
"Kamu gila ya ? Aku hamil besar keluar beli makan ? Otak kamu dimana , harusnya kamu kepala keluarga klo lapar keluar jangan suruh istrimu lagi bunting keluar jam setengah 2 malam" Kataku mulai kesal.
Plakkkkkk...( Tangan Andy menampar pipiku bagian kiri)
"Sudah pintar sekali mulutmu bicara? kamu ngajarin suamimu ? Dimana kamu belajar? Mantan L*nte kan pantas keluar malam hmm" Sahut Andy dengan sedikit tertawa.
"Kamu salah kamu yang gampar aku. Otak kamu dimana ?" Tanyaku sambil menangis memegang pipiku yang sakit dan bibirku berdarah.
"L*ntenya sudah pintar bicara rupanya! " Jawab Andy mulai merendahkanku lagi.
Dugg...." Dengerin ya ! kamu ada ditanganku sekarang jangan macam-macam tidur dibawah sana!" Andy menyaut sembari memukul lenganku sampai aku tak tahan dan menekukkan lututku merasa kesakitan.
Aku bangun dan pindah tidur kebawah beralaskan selimut kesayangan yang aku beli sebelum menikah. Aku menangis selama hampir 2 jam dan tidak bisa tidur karena merasakan sakit sekali dibagian wajahku.
Duggg.... (Suara punggungku ditendang oleh Andy)
"Upsss maaf nggak sengaja " Kata Andy.
Aku terdiam dan berusaha tidak memberontak. Andy terus menendang punggungku aku kesal dan berdiri "Woi maumu apa ? aku mau istirahat aja sedikit aja masih kamu larang ? Kamu tau aku hamil ? klo kenapa-kenapa sama bayinya gimana ?" Tanyaku menangis kesal.
Andy menyekikku sampai aku susah bernafas" Jangan macam-macam denganku ! Jika mau kamu bayimu masih selamat!" Sahut Andy dan melepaskan cekikkannya.
"Kalau kamu tidak sayang aku , oke aku akan pulang kerumahku dan tidak akan kembali kesini lagi!" Jawabku mulai nada tinggi.
"DIAM KAMU DAN TIDUR DIATAS CEPAT!" Andy berteriak kearahku dan mendorongku keatas tempat tidur. "KAMU MAU MAIN PERAN APA ? AKU AKAN LADENI DASAR PELAC*R!!" Sambung Andy sambil tertawa.
Aku mundur-mundur dan mulai memojokan diri karena takut dengan sifat Andy yang seperti itu.
Andy tersenyum sinis dan tidur disebelah tembok sedangkan aku tidur mempunggungi Andy.
Benar-benar malam ini aku tidak bisa tertidur dan akhirnya jam pun menunjukan pukul 6 pagi.
-----------------
Aku bangun dengan mersakan lengan dan punggungku yang masih sakit dan bibirku sedikit membiru. Aku menutupinya dengan Lip Tint tetapi sayangnya aku tidak bisa tersenyum seperti biasanya aku menyapa keluarga besar disana.
...
Rasanya aku belum sempat bernafas lega. Aku kepasar dan mulai membeli beberapa kebutuhan rumah tangga untuk masak sebelum Ibu mertuaku berangkat ketempat kerjanya. Sampai aku dirumah. Aku sudah menemukan Andy bangun dan memintaku untuk menghantarkan dia kerja. Aku mengantarnya sampai tempat kerja dan pulang tanpa pamitan dengannya.
Sampai aku dirumah "Ira ? Sini sebentar " Panggil Ibu mertuaku.
"Iya Bu sebentar masih ambil dompet" Jawabku dan begegas menuju dapur.
"Kamu kemarin berantem sama Andy ? Masalah apalagi ? Bukannya kamu sudah menyuci bajunya ?" Tanya Ibu mertuaku yang duduk sembari meminum kopinya.
"Iya Bu . Biasa dia bikin ulah Bu . Masak Ira disuruh beli makan malem-malem jam 2 Bu " Jawabku mulai menangis.
"Keterlaluan anak itu untung Bapaknya tidak tahu. Jika tau bisa dibantai lagi dia. Tapi kamu baik-baik aja kan Ra ? Nanti orang tuamu berkunjung kamu sakit gimana Ibu jawabnya" Jawab Ibu Mertua.
"Tenang Bu Ira baik-baik aja. Ibu berangkat kerja dah . Nanti Ira yang beresin semuanya" Jawabku sedikit tersenyum paksa.
"Iya Nak. Ibu kerja ya . Kamu jangan lupa makan. Minum obatnya dan jangan lupa istirahat perutmu sudah mulai tambah besar Ra" Sahut Ibu mertua yang terus mengingatkanku.
"Iya Bu " Sambil berpamitan dan aku membereskan dapur.
Sehabis aku masak didapur. Aku melihat sudah jam 10 pagi dan aku cepat-cepat mandi dan membereskan kamar-kamar yang ada. Aku mulai kelelahan dan setelah bersih semua aku berbaring dan beristirahat.
-------------------
Rasanya baru baring sebentar tiba-tiba ada yang membangunkanku.
"Woi males bangun! cepet ambilin nasi aku laper " Ternyata Andy datang untuk istirahat siang.
"Sendiri dulu ambil ya? Ira masih capek. Baru aja istirahat" Jawabku dengan nada kecil dan benar kelelahan.
"Kamu bangun dan ambilkan aku nasi . Nanti sore pulang aku kerja kita kerumahmu. Kamu kangen rumah kan ?" Bujuk rayu Andy.
"Beneran? Iya aku ambilin deh" Akhirnya aku kedapur dan mengambil makanan untuk Andy. Aku senang karena hampir duabulan aku belum pulang kerumah. Setelah mengambil nasi aku pun memberikannya pada Andy. Selepas Andy istirahat aku pun menunggu Andy untuk pulang kerjanya. Jam mulai menunjukan pukul 4 sore waktunya Andy pulang kerja. Aku bersabar menunggu Andy. Akhirnya Andy pulang. Dia masuk ke kamar dan ganti baju tanpa bertanya padaku.
"Ndy kita jadi kerumah kan sekarang ?" Tanyaku
Andy hanya diam dan tidak mejawabnya lalu menoleh sinis kearahku.
"Berharap sekali" Sahut Andy.
"Kamu bohong !!!" Jawabku.