Tersadar kulitku berubah Kak Tito sempat bertanya padaku.
"Dik ? Kamu makin putih ya itu dah efek nggak keluar rumah kan enak gini kelihatan bersih dan mukamu juga tambar seger keliatannya" Kata Kak Tito
"ehh masak iya ? Syukurlah aku lebih putih sekarang ngalahin Kakak nih " Kataku meledek Kak Tito.
"Kan Bagus kayak gini" Kata Kak Tito sambil tersenyum balik ke kamarnya.
Aku masih terdiam diteras rumahku sambil meminum teh panas. Jam menunjukan pukul 09.00 tiba-tiba aku lapar tapi aku bukan ingin nasi melainkan cilok. Iya pentol cilok yang aku inginkan . Aku mencoba menolak keinginan itu dan membuka nasi kotak yang dibelikan oleh Kak Tito. Tetapi aku seperti ingin membuangnya.
Akhirnya aku menyuruh Miko adik lelakiku untuk keluar membeli cilok. Dia fikir aku gila mencari cilok dijam pagi. Ternyata setelah dia keliling tidak dapat cilok aku kesal dan masuk kamar lalu tidak keluar kamar sampai pagi karena membuat tugas KTI untuk persiapan sidang.
.....
Setelah libur sekian lama akhirnya aku memulai PKL. Hari ini aku mulai PKL disalah satu rumah sakit yang terkenal didaerahku. Awal perkenalan PKL berjalan lancar tanpa hambatan. Lalu masuklah minggu ke 2 PKL disini aku mulai lagi merasakan perutku maag karna kurang istirahat.
"Kakak didepan sudah sepi saya mau kekamar mandi dulu Kak" Kataku kepada salah satu seniorku dirumah sakit itu.
"Iya silakan dik sekalian tar tutup pintu ya kita mau jam istirahat" Sahut Kak Meta.
"Iya kak" Jawabku.
Aku pusing dan muntah-muntah didalam kamar mandi berasa tidak kuat untuk berdiri. Aku duduk bersender didekat pintu kamar mandi .
tok...tok..tok.. (Suara pintu kamar mandi diketuk )
"Kierra kamu kenapa ? Baik-baik saja kan ?" Tanya Kak Putra seniorku
"i'm fine Kak cuman maag kumat lagi " Jawabku dari dalam
"Bisa keluar ? Atau mau tak dobrak pintunya takut kamu lemes didalam" Sahut Kak Putra dengan nada bicara yang muali panik.
"Bisa Kak bentar " Jawabku sambil berusaha meraih kunci pintu itu.
"Bisa kan Kak ? cuman sedikit mual sama ( berlari ke kamar mandi dam muntah lagi )
"Sini keruang obat. Kita cek tensimu biar kamu dikasik perawatan udah parah nih. Kenapa nggak bilang kamu sakit ?" Sambil menarik tanganku dan membantuku berjalan menuju ruang pengobatan.
-------------------------------------
Sampai diruang pengobatan aku ditemani Kak Putra dan diberikan suntikkan untuk anti mual dan benar saja ternyata tensiku turun karena aku begadang semalaman untuk mengerjakan KTI yang akan di sidang nanti.
Balik lagi setelah berobat aku mulai agak sehat dan Kak Putra membelikanku bubur ayam dekat rumah sakit agar aku bertenaga lagi.
"Kamu yakin nggak mau pulang ?" Tanya Kak Putra
"Nggak Kak , dikit lagi kan pergantian shif kerja. Masih kuat kok Kak " Jawabku sambil tersenyum kecil.
"Iya kalau ada apa-apa langsung telpon Kakak ya " Sahut Kak Putra sambil mengelus pundakku.
"Iya Kak terimakasih banyak Kak maaf jadi ngerepotin" Jawabku menunduk malu
"Iya santai aja , disini Kakak yang bertanggung jawab sama kamu. Karena Kakak dirumah nggak punya saudara lagi alias anak tunggal makanya Kakak berusaha jagain kamu disini " Kata Kak Putra sembari merapikan barang diatas meja.
"Iya Kak siap" Sahutku menunduk dan suara mulai mengecil lagi.
Setelah selesai aku makan tiba pergantian shif untuk hari ini. Shifku diganti oleh Sinta. Aku takut jika Sinta masih marah dan membentakku lagi.
Setelah 30 menit menunggu datanglah Sinta dan Vina.
"Gimana Ra ? Enak PKLnya ? Seniornya gimana ? " Tanya Vina
"Yuk masuk kedalam Na " Ajak Sinta sambil menarik tangan Vina.
Belum sempat menjawab Sinta sudah menarik Vina dan aku hanya bisa melihatnya saja. Aku pun masuk kedalam ruangan dan berpamitan bersiap akan pulang kerumah .
"Kakak semua saya pamit pulang terimakasih hari ini " Kataku sembari membungkukan punggung dan kepalaku.
"Iya sama-sama hati-hati dijalan Ira " Serempak seniorku menjawab.
"Jangan lupa minum obatmu dan istirahat. Jika perlu jemputan katakan pada Kakak" Sahut Kak Putra.
"Iya makasih Kakak . Vina, Sinta aku pulang duluan kalian semangat ya "Kataku pada mereka.
"Iya hati-hati Ra . Ingat istirahat ya sayangku " Sahut Vina sambil memelukku
"Iya Arigatou Na" ( jawabku dengan bahasa Jepang artinya terimakasih) sambil memeluk Vina.
Aku sempat terdiam karena Sinta tidak menjawabku. Lalu berbalik dan membuka pintu bersiap keluar ruangan.
Tiba-tiba...
"Ra tunggu " Kata Sinta menghampiriku
"Hati-hati dijalan ya dan jangan dekat-dekat dengan Adit lagi . Jangan genit sama senior disini " Kata Sinta langsung berbalik badan dan menutup pintu. Aku diam menahan air mata. Aku tidak pernah berfikiran untuk dekat dengan senior apa lagi Adit. Adit temanku saat SMP dan kita baru akrab setelah SMA apakah aku salah? Sepertinya aku harus mulai menjaga jarak pada semua orang. Aku pulang dengan berat hati kaki akan melangkah keluar menuju parkiran motor.
--------
Sampai aku dirumah tiba-tiba dikamarku ada Ibuku.
"Ra kamu sudah tidak berhubungan lagi dengan Andy kan ?" Tanya Ibuku
"Bu, Bisa tidak jangan bicarakan nama itu lagi didepan Ira! Capek Ira Buk Capek ! Ira baru pulang PKL bukan ditanya gimana ditempat kerja malahan tanyain itu orang " Kataku sambil meremas kepalaku.
"Ibu cuman mastiin aja kamu jangan marah gini dong" Sahut Ibu dengan nada mulai agak tinggi
"Kalau mau tau soal dia carik dia kerumahnya , tanyain orangnya sendiri . Ira Capek!!" Jawabku sambil menaruh tas diatas meja dan berjalan menuju ruang tamu untuk istirahat. Aku mulai ngedumel sendirian kesal marah bercampur semuanya . Otakku ingin tenang tetapi kenapa diungkit-ungkit juga . Akhirnya sepersekian menit aku tertidur disofa dan kelelahan. Kemudian aku terbangun dan tersadar sudah malam hari dan merasakan mual ,akhirnya pergi ke dokter sendirian dan meminta suntikan anti mual. Sesampai dirumah aku mencoba mengambil laptop dan membuka sosial mediaku. Ternyata ada chat Andy yang isinya ""Apa kabar cantik ? Sudah sembuh dari luka ku ? Atau sudah dapat yang baru? Gimana anakku sehat dalam kandunganmu ?"
Aku dengan muka datar keheranan langsung menutup laptopku dan berharap aku melupakan apa yang tadi aku lihat. Aku teringat sesuatu yang sepertinya lama tidak terjadi dalam tubuhku.'Ahh lupakan mungkin aku terlalu terbawa suasana' kataku dalam hati. Aku membuka laptopku lagi dan mulai mengerjakan tugas walaupun kepalaku pusing dan aku masih merasakan perutku tidak nyaman.
-----------------
Sekitar 30 menit aku mengerjakan ada notif masuk dan notif itu dari Andy.
ternyata isinya adalah cara mengatur pola makan saat kehamilan. Aku langsung berteriak " KENAPA KAMU DATANG LAGI! HIDUPKU SUDAH AMAT TENANG TAPI KAMU DATANG SEPERTI JELANGKUNG( datang tak dijemput pulang pun tak diantar)!"