"Baiklah. Kau boleh bekerja di sini tapi tidak dengan bermalam di rumah ini," Caroline memperlihatkan wajah puasnya karena melihat Meqwio yang bingung karena ucapannya.
"Ibu. Ada banyak kamar kosong di lantas bawah, bahkan ada kamar khusus untuk pekerja. Tolong jangan berlebihan, dia hanya butuh pekerjaan. Jika kau sebagai majikan bahkan melakukan keburukan pada pekerjamu, maka mereka tidak akan menganggapmu baik meski kau berubah sekalipun. Biarkan dia bekerja dan bermalam di sini seperti pekerja lain."
"Tidak, Dear. Dia seorang laki-laki dan hanya kita yang tinggal di sini, akan lebih baik seperti itu karena segala sesuatu tak ada yang bisa menebak bukan?"
"Aku bukan pria cabul," sahut Meqwio karena paham maksud wanita itu.
"Dia mantan anak buah Lucas. Aku yakin dia pria baik-baik karena jika tidak Lucas tak akan mau menerima pria sepertinya. Aku percaya dia juga akan berlaku sebagaimana pekerja pada umumnya karena dia baik."
