"Siapa yang kau maksud dengan patung?"
Zoa meringis mendengar suara dingin dari Farez setelah ia kembali duduk di tempatnya juga menaruh mangkuk berisi salad buah di samping duduknya. Pria itu bertanya dengan raut amat serius hingga ia ingin tertawa saat melihat namun berusaha menahannya, bisa saja pria itu tersinggung karena dirinya yang tiba-tiba menertawakan tanpa ada alasan. Tidak lucu, bukan?
"Ku pikir setelah kepergian ku kalian akan bicara, tapi setelah ku perhatikan sesaat sebelum kembali, ku pikir kalian memang patung yang sedang duduk di kursi taman. Tanpa suara dan hanya menatap ke depan. Bukankah itu seperti patung?" ucap Zoa dengan menggerakkan badan mengikuti posisi kedua pria ini dan raut wajah yang dibuat sama dengan mereka, seolah ia benar-benar menghayati perannya saat ini. Ah ... lucu sekali.