Chereads / MAFIA And VEILED GIRL / Chapter 65 - 65. Permohonan Maaf Robert

Chapter 65 - 65. Permohonan Maaf Robert

"Tuan!"

Lucas menoleh saat terdengar suara kaget nan khawatir dari orang-orangnya, setelah ia merasakan panas menjalar yang ada pada lengannya. Satu peluru baru saja masuk ke dalam tubuhnya tapi ia seolah tak peduli.

"Siksa dia sampai ia sendiri yang meminta kematiannya!" desis Lucas dingin dengan rahang mengetat sempurna. Ia lantas melirik lengan kirinya yang baru saja menerima sasaran peluru panas dari wanita tak tau diri itu. Darah segar berhasil membasahi dan merobek paksa jas hitam mahal yang ia kenakan hingga darah mengucur dari tangannya mengotori lantai.

"BAJINGAN! BRENGSEK KAU! KAU AKAN MENERIMA BALASAN YANG SETIMPAL TUAN LUCAS, KU PASTIKAN ITU!" teriak Flora dengan tatapan nyalang pada Lucas yang membelakanginya. Ia langsung diseret Torito dan Rovier keluar setelah sebelumnya mereka berhasil mengambil paksa pistol yang ia ambil diam-diam dari saku celana anak buah Lucas di ruang eksekusi lain. Sementar di sana masih ada Xian yang menatap tuannya khawatir dengan darah yang terus mengalir dari lengan tertutup Lucas. Ia tak berani menghampiri tuannya saat seperti ini.

Lucas kembali menatap tajam Robert yang menatap tak percaya dengan apa yang keponakannya lakukan terlebih kepada seorang Lucas Vantouxer yang kini menyamar sebagai Harley Jaewae. Apa Flora sudah gila? Ia tak tau ia sedang berurusan dengan siapa hingga berani menembak tuan agung itu? Astaga ... ia menambah masalah Robert sekarang. Apa yang harus ia lakukan setelah ini?

"Kesalahan lagi, Robert? Harus ku balas dengan apa perbuatan lancang kalian padaku?" tanya Lucas masih dengan santai seolah tak terjadi apa-apa dengan dirinya. Padahal lengannya terus saja mengeluarkan darah segar tapi ia seperti tak merasakan apa-apa. Hei ... ia memang sudah kebal dengan peluru. Jadi wajar ia tak merasakan sakit di lengannya yang terluka biasa. Ya ... itu hanya luka kecil di tubuhnya tetapi sekali lagi itu menyakiti orang yang melihatnya.

Robert menggeleng lemah. "Ku mohon maafkan aku, Tuan. Aku berjanji tak akan mengulangnya lagi," ucapnya. Ia tak tau harus membela diri seperti apa kalau yang ia hadapi adalah Lucas, pria sombong yang sempat ingin ia beri hadiah ketua mafia. Namun itu hanya dalam angannya saja mengingat tuan mafia itu sendiri adalah Lucas. Astaga ... dunia kembali mempermainkannya?

Lucas menyeringai dingin. "Setelah kau mengetahui semua tentangku, apa aku akan membiarkan parasit tetap hidup seenaknya dengan mengambil keuntungan?" 

"Tidak … ku mohon lepaskan aku. Aku berjanji tak akan melakukan kesalahan lagi, Tuan. Ku mohon. Aku akan menjaga rahasiamu tapi ku mohon lepaskan aku."

Lucas tertawa sumbang. Apa ia akan percaya begitu saja dengan omongan palsu dari Robert? Tak akan! 

Pria seperti Robert bukan tipe orang yang bisa menjaga rahasia dengan baik. Justru ia akan melakukan hal sebaliknya demi mendapatkan sebuah keuntungan dan itu bukan terjadi satu atau dua kali. Lucas tahu betul tentang Robert melebihi Robert sendiri.

"Yang salah tetaplah salah, dan mereka harus di bunuh," desis Lucas penuh penekanan.

Lucas mengarahkan pistolnya ke arah Robert yang kini amat ketakutan. Bisa ia lihat Robert memejamkan mata dalam, ia semakin menyeringai puas. Sepertinya Robert sudah siap mati. Dan ... 

Dorrr!

Hanya satu detik dan Robert sudah menjadi mayat tepat di depannya. Ia terus mengamati wajah tak bernyawa itu dalam diam. Robert mati ditangannya dengan posisi duduk. Lucas tersenyum tipis setelahnya.

"Tuan lenganmu."