Chereads / MAFIA And VEILED GIRL / Chapter 26 - 26. Berbohong?

Chapter 26 - 26. Berbohong?

"Benarkah?" tanyanya lucu dengan wajah menggemaskan miliknya. Astaga ... apa Lucas mulai menyukai wajah polos nan berseri itu? Tak mungkin. Mereka baru saja bertemu dan ah ... kenapa wajahnya bisa selucu itu?

Lucas lantas mengalihkan pandangannya dari wajah gadis ini. Satu tangannya mengambil sesuatu disaku celana kainnya lalu memperlihatkannya pada gadis di sampingnya.

"Astaga ... kau juga memiliki senjata api seperti ini?" tanyanya menatap tak percaya pada pistol di depannya yang dipegang oleh Lucas.

Lucas hanya mengangguk menanggapi. "Aku orang penting," ucapnya menekan kata 'penting'.

Gadis itu hanya mengangguk. Tanpa Lucas beri tahu pun, siapa saja akan tau dia orang penting dengan melihat orang-orang disekelilingnya yang berusaha keras melindunginya meski tengah menikmati kehidupan.

Hening.

Tak ada lagi diantara mereka yang mengeluarkan suara. Tangan Lucas bahkan masih berada diudara dengan pistolnya tanpa ada pergerakan sedikitpun.

"Aku akan kembali."

Lucas kembali menoleh lantas mengangguk menanggapi ucapan gadis itu.

Setelah kepergian gadis itu Lucas menatap tangannya yang masih berada diudara. Astaga memalukan sekali. Tapi yasudahlah ... itu tak akan mengurangi wajah tampannya karna hal sepele. Ia lantas mengembalikan pistolnya pada tempat semula, saku celana bagian belakang.

Ting!

Bunyi pesan masuk menyadarkannya. Ia membuka ponselnya.

Erg :

Aku tak melihatmu beberapa hari ini. Aku rindu peluruku mengejarmu.

Lucas hanya tersenyum simpul setelah membaca pesan singkat dari musuh bebuyutannya itu. Apa ia bilang? Rindu pelurunya mengejar Lucas? Astaga yang benar saja. Bahkan selama ini tubuhnya yang selalu menerima peluru dari pistol Lucas. Tapi ya ... begitulah seorang pengecut kalau tak mau mengakui kekalahan. Mereka akan membanggakan apa yang tak seharusnya dibanggakan. Menyedihkan!

Lucas mengembalikan ponselnya ke dalam saku jasnya. Ia menatap lautan bunga mawar di depannya tanpa minat. Ia memang menyukai harum bunga menyakitkan ini. Aromanya sedikit menyengat dari pada bunga lain tapi juga bisa menenangkan siapa saja yang menyukai bau harumnya. Seperti Lucas mungkin?

Ia terus menatap bunga berwarna darah itu. Entahlah ... secuil ingatan kembali menghujam hatinya. Ia kembali ingat pada wanita itu. Wanita yang sudah ... ah sudahlah. Semua sudah berlalu dan ia hanya ingin menjalani harinya dengan tenang. Ia tak mau mengingat lagi masa lalu yang suram. Saat ini ia hanya butuh udara segar dan ya ... semua kembali normal. Normal menurut orang yang hanya melihat dari luar dirinya misalnya.

Tanpa bisa Lucas sadari. Ada seseorang di belakang yang terus menatapnya dalam diam. Ia memang sengaja mengatakan ingin kembali ke dalam mansion tapi disisi lain ia juga ingin melihat tuan besar yang sudah menyelamatkannya dari belakang juga secara tidak langsung. Ia tak mau mengganggu pria itu dalam keadaan pikirannya yang mungkin sedang tidak dalam mode normal? Atau itu hanya firasatnya saja yang mengatakan hal tentang pria itu? Entahlah ... ia tak bisa menebaknya dengan pasti.

Lucas sedikit tersentak saat ia akan kembali dan menemukan keberadaan gadis muslim itu di belakangnya yang menatapnya dalam diam. Jadi dia berbohong kalau ingin kembali ke dalam mansion?

"Maaf. Aku tak bermaksud berbohong dengan mengatakan akan kembali. Hanya saja ... aku-" ucapnya menggantung.

Lucas menaikkan satu alisnya. Menunggu gadis ini melanjutkan kata-katanya.

"Ah ... lupakan saja. Aku akan kembali sekarang. Dan ... terimakasih telah menemaniku tadi," ucapnya kemudian lantas berbalik dan pergi begitu saja dari hadapan Lucas. Sementara Lucas terus menatap punggung gadis itu dari belakang. Astaga ... baru kali ini ia dipermainkan seseorang dan anehnya ia hanya bisa diam. Ada apa dengan dirinya?