"Mamah?"
Nesya langsung menengok ke arah Davina.
"Davina? Kamu udah lama di sini?"
"Aku ga nyangka kalo Mamah seperti ini. Aku sekarang ngerti kenapa Ayah selalu ngelarang aku buat ketemu Mamah. Aku kecewa sama Mamah. Aku kecewa."
"Davina, sayang. Davina," teriak Nesya memanggil Davina tetapi Davina tetap saja pergi meninggalkan Nesya begitu saja.
"Maaf ya Mba. Aku kejar Davina dulu. Takutnya dia kenapa-kenapa," ucap Safira.
Safira pun ikut berlarian untuk mengejar Davina. Karena Safira tidak ingin Davina kenapa-kenapa. Apalagi sekarang ini Davina pergi bersama dengan dirinya. Sudah pasti Davina itu menjadi tanggung jawabnya kali ini.
Ternyata Davina berlarian ke sebuah taman kecil yang berada dekat dari kontrakan Nesya. Taman itu yang biasa Davina datangi ketika dia sedang bosan di rumahnya saat masih tinggal dengan Nesya. Di sana Davina nangis sesenggukan. Safira pun menghampirinya.
"Sayang," panggil Safira.
