"Ayah, kita mau kemana? Bukannya ke rumah Mamah itu belok kiri ya? Kok kita belok kanan si Ayah?"
"Kamu lupa ya sayang? Sekarang itu kan waktunya kamu tinggal sama Ayah."
"Oh iya. Aku sampai lupa. Tapi aku masih ga mau tinggal sama Tante Safira. Nanti kalo Tante Safira tiba-tiba jahat sama aku seperti apa yang Mamah bilang gimana?" pikir Davina di dalam hatinya.
"Kamu kenapa diam sayang?" tanya Adrian.
"Engga, Yah. Tapi aku mau pulang ke rumah Mamah aja, Yah."
"Loh, kenapa?"
"Aku cuma lagi pingin sama Mamah aja."
"Yahh, kok kamu gitu si? Atau kamu udah ga sayang ya sama Ayah?"
"Bukan. Bukan gitu maksud Davina, Yah."
"Terus kenapa?"
"Aduhh, gimana dong? Aku harus alasan apa lagi supaya aku ga ikut sama Tante Safira? Aku udah kehabisan alasan. Atau aku mau aja ya tinggal sama Ayah sekarang?" pikir Davina di dalam hatinya.
"I... Iya udah deh, Yah. Aku mau tinggal sama Ayah sekarang."
"Nahh gitu dong. Ayah kan jadi senang."
"Iya, Yah."