"Udah dong sayang jangan nangis terus kaya gini," ucap Nesya.
"Tapi aku ga mau punya Ibu tiri, Mah. Aku cuma mau punya Ibu itu Mamah Nesya dan Ayah itu Ayah Adrian. Ga mau ada yang lain."
"Iya, sayang. Mamah ngerti. Kamu yang sabar ya. Kamu jelasin terus ke Ayah kamu. Nanti lama kelamaan Ayah kamu pasti akan ngerti dan ga akan menikah sama Tante Safira."
"Iya, Mah. Yaudah kalo gitu aku mau ke kamar dulu ya Mah, Tante."
"Iya, sayang. Kamu istirahat aja sana."
"Iya, Mah."
Akhirnya Davina memutuskan untuk istirahat di dalam kamarnya. Karena apa yang ada di pikiran Davina tentang buruknya Ibu tiri membuat pikirannya sangat berat.
"Kak. Gimana ini? Mas Adrian mau tetap menikah kan katanya sama Safira. Pokoknya semuanya ga boleh terjadi. Mas Adrian harus menikah lagi sama aku," tanya Nesya kepada kak Farah.
"Ya kakak juga ga tau."
"Kak Farah pikirin dong gimana caranya."
"Ya kamu juga mikir. Kakak juga lagi mikir ini."