"Adrian," panggil Eric.
Di dalam ruangannya Adrian masih saja sedang memikirkan sesuatu. Memikirkan apalagi kalau bukan tentang Nesya.
"Eh, Eric."
"Lu kenapa si bro? Kayanya lu lagi banyak pikiran gitu. Sampai tadi gua ada di depan mata lu tapi lu ga liat gua."
"Emangnya tadi lu dimana? Gua benar-benar ga liat ada lu tadi."
"Tuh kan. Waktu lu sampai di kantor, gua juga udah ada di depan kantor kali. Kenapa? Lu ga kalah dari tender tadi kan?"
"Hahaha. Sorry ya. Gua emang lagi ga fokus sekarang. Alhamdulillah gua juga tadi menangih tendernya kok."
"Terus lu kenapa? Lu kalo lagi ada masalah, cerita lah sama gua."
Adrian diam sejenak. Dan kemudian setelah itu Adrian mulai menceritakan masalahnya kepada Eric.