"Udah, udah. Sekarang kita coba telepon Tante Farah aja ya. Pasti Tante Farah tau keberadaan Mamah sekarang."
"Iya Yah, coba Ayah telepon Tante Farah sekarang juga."
"Iya sayang."
Adrian langsung menelepon kak Farah. Kali ini kak Farah mengangkat telepon dari Adrian.
"Alhamdulillah di angkat juga. Hallo, kak."
"Hallo. Kenapa? Tumben banget kamu telepon kakak. Masih ingat juga sama kakak? Kirain udah lupa."
"Bukan gitu kak. Ada yang mau aku tanyain ke kak Farah."
"Mau tanya apa? Cepat deh kalo ada yang mau ditanyain. Kakak ga ada waktu banyak nih. Sibuk."
"Astagfirullah. Kenapa kak Farah sikapnya seperti ini ya sama saya? Kalo bukan karena Davina, saya juga males buat hubungi kak Farah kaya gini," ucap Adrian di dalam hatinya.
"Hallo? Jadi ga nanya nya?" tanya kak Farah kembali.
"Iya jadi, kak. Davina punya perasaan yang ga enak tentang Mamahnya. Tadi juga saya telepon ga di angkat sama Nesya. Dia baik-baik aja kan sekarang kak?"