"Mas," panggil Indira.
"Apaan si. Udah selesai makaminnya?"
"Kok kamu bisa-bisanya ya malah main judi di sini di saat anak kamu sendiri meninggal dunia."
"Ya terus gua harus gimana? Namanya orang kalo udah meninggal itu ya ga akan bisa hidup lagi. Jadi ngapain gua harus nangis-nangis kaya lu. Ga ada gunanya sama sekali tau ga."
"Seenggaknya Mas datang ke pemakaman Abian untuk mengantarkan dia ke tempat peristirahatan terakhirnya Mas. Mas itu emang suami dan Ayah yang jahat. Mas ga pernah peduli sama Abian. Dan Abian itu meninggal gara-gara Mas."
"Apa? Lu bilang apa barusan? Lu salahin gua yang jadi penyebab anak lu meninggal? Enak aja lu. Anak lu meninggal ya karena kebodohan lu aja lah. Udah lu pergi sana. Jangan ganggu gua di sini."
"Oke. Kalo gitu aku bakalan pergi dari sini. Dan aku ga bakalan balik lagi ke sini. Aku mau kita cerai."