"Nesya ternyata masih mau juga makan di tempat kaya gini. Walaupun kata dia tadi karena terpaksa, tapi kayanya Nesya makannya lahap banget. Kaya orang yang emang udah suka sama makanan seperti ini. Kamu itu sebenarnya emang wanita yang baik Nes, tapi kamu terlalu berambisi menjadi orang yang kaya raya seperti kakak kamu. Makanya kamu sekarang menjadi seperti ini," ucap Adrian di dalam hatinya.
"Ngapain liat-liat?'
"Siapa juga yang liat-liat? Dasar geer. Itu tuh ada cabai di gigi kamu."
"Masa si? Mana? Ga ada juga."
"Hahaha."
"Dasar ih rese. Ga lucu. Udah ah lanjutin aja lagi makannya."
"Iya, iya, maaf."
Kemudian Adrian dan Nesya melanjutkan makan malam bersama mereka di pinggir jalan. Walaupun kali ini Adrian dan Nesya makn di pinggir jalan, tetapi entah kenapa mereka berdua merasa bahagia.