Akhirnya malam ini Adrian dan Nesya sudah saling bermaafan. Adrian sudah memaafkan kesalahan Nesya. Tetapi sikap Nesya bukannya semakin membaik, justru semakin menjadi-jadi. Sudah semakin terlihat sikap aslinya Nesya di depan Adrian.
Katika Adrian, Nesya, dan kak Farah yang sedang sarapan sarapan di ruang makan, tiba-tiba saja Nesya berteriak memanggil asisten rumah tangganya dengan nada yang sangat keras.
"Bi. Bibi... Bi..."
"Iya Bu."
"Dengar ga si saya panggil daritadi? Lama banget datangnya."
"Iya maaf Bu. Tadi saya lagi di belakang."
"Kamu jangan marah-marah gitu dong sama Bibi. Kerjaan Bibi di sini kan bukan cuma buat ngurusin kamu doang."
"Udah deh ya Mas. Mas ga usah belain pembantu ini terus. Yang ada nanti dia semakin ngelunjak sama kita. Bi, buatin saja jus jeruk dong. Tapi ga usah pakai es batu ya."
"Baik Bu."
"Cepatan. Jangan lama-lama."
"I... Iya Bu."