Mau tidak mau Eric akhirnya ikut dengan Adrian. Ternyata Adrian juga kali ini lagi-lagi berbohong dengan Caca. Tadi awalnya Adrian bilang ke Caca jika dia akan ada kerjaan denfan Eric, tapi ternyata Adrian mengajak Eric ke suatu tempat lain tanpa sepengetahuan Caca.
*****
Ternyata Adrian mengajak Eric ke sebuah mall yang berada di daerah Jakarta.
"Lu ngapain ngajak gua ke mall? Tumben banget. Mau belanjain gua ya? Haha," tanya Eric sambil bercanda.
"Enak aja. Gua mau minta tolong pilihin kue yang enak dong menurut lu. Sama baju buat cewek yang paling bagus."
"Hmm, pasti buat Nesya ya?"
"Iya dong. Buat siapa lagi. Kan kasihan Nesya hidupnya selama ini cuma berdua aja sama kakak kandungnya. Dia juga pasti kekurangan kasih sayang dari orangtuanya. Dan hidupnya juga katanya kan cuma bisa buat makan sehari-hari aja," jelas Adrian.
"Iya si. Gua juga dengar ceritanya dari Caca. Kata dia, Nesya itu orang yang biasa-biasa aja. Hidupnya ga mewah kaya Caca.
"Iya. Makanya gua mau bahagian dia mulai sekarang."
"Oke. Ayo kita cari sekarang."
Akhirnya Eric pun mau membantu Adrjan untuk memilihkan kue dan juga baju wanita yang cocok untuk Nesya. Adrian meminta tolong kepada Eric untuk memilih semuanya karena Adrian sebelumnya tidak pernah bersikap seperti ini kepada seorang perempuan. Adrian tidak pernah mendekati wanita seperti ini. Sedangkan Eric sudah berpengalaman dalam masalah ini.
Setelah hampir satu jam Adrian dan Eric berkeliling mall sambil mereka berdua berdebat tentang masalah apa yang cocok untuk Nesya. Kini akhirnya pilihan Adrian dan Eric jatuh ke kue bolu manis dengan rasa red velvet dan juga gaun wanita yang berwarna pink muda yang terlihat begitu sangat manis jika di pakai oleh Nesya nanti.
"Udah nih belanjanya? Terus mau kemana?" tanya Eric.
"Ke rumah Nesya dong. Sekalian gua mau tanyain masalah kakaknya itu."
"Kan katanya Nesya bakalan kabarin kalo udah ada kabar dari kakaknya. Ngapain lu tanyain lagi."
"Siapa tau kan dia malu buat bilang ke gua. Dia itu kan tipe cewek yang malu-malu dan ga enakan orangnya."
"Yaudah terserah lu dah. Yang penting sahabat gua senang."
"Nah gitu doang, haha.Yaudah ayo."
Setelah selesai urusannya di mall, kini Adrian dan Eric akan pergi ke rumah Nesya. Alasan Adrian mengajak Eric adalah karena Adrian tidak enak jika harus datang ke rumahnya hanya sendiri. Apalagi sekarang Nesya itu hanya tinggal sendiri di rumahnya. Adrian takut jika tetangga yang melihatnya akan salah pikir atau salah paham kepada mereka. Karena Adrian itu adalah salah seorang yang terpandang di kalangan orang-orang penting. Jadi Adrian tidak akan melakukan hal serendah itu.
Membutuhkan waktu setengah jam lebih untuk sampai di rumah Nesya. Karena jarak untuk ke rumah Nesya memang cukup jauh. Apalagi keadaan di jalan tadi juga lumayan macet. Kini tiba lah Adrian dan Eric di rumah Nesya.
"Permisi. Nesya. Assalamualaikum," ucap salam Adrian dan Eric.
"Waalaikumsallam. Eh, Mas Adrian sama Mas Eric?"
"Iya. Kedatangan kita berdua ganggu ga ya kira-kira?" tanya Adrian.
"Engga kok, Mas. Ga ganggu sama sekali. Tapi seharusnya kabarin aku dulu tadi. Kan bisa aku siapin apa gitu. Sekarang aku jadi ga punya apa-apa ini, hehe. Jadi ga enak."
"Ga apa-apa. Kita juga ke sini ga mau ngerepotin Nesya. Makanya sengaja ga saya kabarin dulu."
"Ohh gitu. Yaudah kalo gitu silahkan masuk."
"Iya, makasih."
Walaupun Adrian sebelumnya pernah menjemput dan mengantar Nesya ke rumahnya, tetapi Adrian belum pernah masuk ke dalam rumah Nesya. Ternyata di dalam rumah Nesya itu sangat tertata rapih walaupun rumahnya sederhana. Lumayan terasa nyaman ketika bedada di dalam rumahnya.
"Sebentar ya, aku buatin minuman dulu."
"Ga usah. Ga usah repot-repot, Nes," sanggah Adrian.
"Engga kok. Masa buatin minuman aja repot. Sebentar ya."
"Iya. Makasih ya Nesya."
Nesya pergi ke belakang menjnggalkan Adrian dan Eric untuk membuatkan minum untuk mereka berdua. Selama menunggu Nesya yang membuatkan minum, Adrian merasa deg-degan untuk berbicara dan mengasih hadiah kepada Nesya. Tidak lama kemudian Nesya kembali lagi ke ruang tamu. Karena minuman yang di buatkan oleh Nesya juga hanyalah sirup biasa dengan rasa jeruk.
"Maaf ya minumannya cuma ada ini. Jadi cuma bisa menjamu pakai ini aja."
"Ga apa-apa kok Nesya. Saya ga permasalahin ini semua. Nesya, jni ada sesuatu buat kamu."
"Apa itu Mas? Pakai repot-repot segala beliin ini."
"Engga kok. Ga repot. Itu cuma sekedar kue sama baju aja buat kamu. Bajunya bisa kamu pakai buat acara nanti ketika saya bertemu dengan kakak kamu ya."
"Oh iya. Nanti aku pakai. Makasih banyak ya Mas hadiahnya."
"Iya. Sama-sama. Terus ngomong-ngomong، gimana kakaknya? Apa dia bisa bertemu dengan saya?"
"Kebetulan semalam kakak aku datang ke sini buat jengukkin aku. Terus aku juga langsung bicarain hal itu. Dia bisa kok. Dua minggu lagi kan? Sesuai dengan permintaan Mas Adrian. Kata kakakku si hari Sabtu aja."
"Alhamdulillah. Iya, saya bisa kok hari Sabtu. Kalo gitu 2 minggu dari sekarang saya kembali lagi ke sini untuk bertemu sama kakak kamu ya."
"Iya, Mas."
Akhrinya kakak dari Nssyay ternyata menerima kedatangan Adrian nanti untuk ke rumahnya dan bertemu dengan kakaknya itu. Adrian jadi merasa lega sekaligus takut. Karena takut jika kedatangannya nanti justru di tolak oleh kakak kandung dari Nesya.
Setelah saling berbicara satu sama lain, kini Adrian dan Eric memutuskan untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Karena besok adalah hari Senin. Adrian dan Eric harus kembali bekerja. Dan Adrian juga masih ada beberapa pekerjaan yang harus dia kerjakan malam ini.
"Kalo gitu saya dan Eric pamit pulang dulu ya."
"Iya, Mas. Hati-hati ya. Sekali lagi makasih hadiahnya."
"Iya, sama-sama. Nanti kalo ada apa-apa, kabarin saya aja ya."
"Iya, Mas."
"Saya pamit dulu. Permisi. Assalamualaikum."
"Waalaikumsallam."
Kini Adrian dan Eric pergi meninggalkan rumah Nesya dengan dua mobil yang berbeda. Karena tadi Eric juga membawa mobil sendiri. Mereka berdua langsung pulang ke rumahnya masing-masing tanpa harus berhenti lagi di tempat lain.
Selama di dalam perjalanan, Adrian terus memikirkan acara yang akan dia adakannya sendiri. Yaitu bertemu dengan kekuarga Nesya. Salah satunya adalah bertemu dengan kakak kandung dari Nesya. Karena hanya tinggal kakak kandungnya lah keluarga dari Nesya saat ini. Adrian takut jika kedatangannya nanti di tolak oleh kakak kandungnya Nesya.
"Padahal masih 2 minggu lagi, tapi gua kepikiran terus sama acara itu. Apa ini yang namanya jatuh cinta ya? Selalu mau terlihat sempurna di matanya dan selalu mau membahagiakan si dia. Ah, Adrian. Semoga Nesya itu emang jodoh lu ya," ucap Adrian di dalam hatinya.
-TBC-