Tok... Tok... Tok...
"Mamah. Ini aku, Mah. Buka pintunya dong, Mah," teriak Davina.
"Iya. Sebentar sayang."
Akhirnya Nesya mau juga membuka pintu kamarnya untuk Davina.
"Mamah. Mamah ga kenapa-kenapa? Atau mau ke Dokter aja supaya Mamah enakan?" tanya Davina.
"Engga sayang. Mamah ga kenapa-kenapa. Mamah juga udah ngerasa enakan kok."
"Syukurlah kalo gitu. Ini, aku bawain makanan buat Mamah. Di makan ya, Mah."
Tiba-tiba saja Nesya memeluk Davina dengan sangat erat. Davina yang tidak pernah mendapatkan pelukan dari Ibu kandungnya sendiri pun merasa sangat terkejut. Akhirnya setelah sekian lama Davina bisa merasakan pelukan hangat dari seorang Ibu.
"Mamah. Mamah peluk aku? Baru kali ini aku ngerasain hangatnya pelukan Mamah. Ya Allah, apapun itu alasannya. Buatlah Mamah menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya," ucap Davina di dalam hatinya.
"Mamah. Mamah kenapa? Mamah sakit? Atau kenapa? Cerita sama aku, Mah."
