"Nesya. Kakak mau bicara sama kamu berdua, ayo," ajak kak Farah sambil menarik tangan Nesya.
"Iya sabar dong kak. Davina, kamu masuk ke dalam kamar kamu ya. Kamu makan makanan yang udah di kasih Ayah tadi," jawab Nesya.
"Iya, Mah."
"Ayo, cepat."
"Iya, kak. Sabar."
Nesya dan kak Farah pun keluar dari rumahnya. Kali ini Nesya dan kak Farah hanya bicara di depan teras kontrakan mereka berdua saja. Tanpa harus pergi ke suatu tempat untuk bicara. Kak Farah ingin bicara dengan Nesya sudah pasti karena kak Farah ingin memarahinya. Karena sedari tadi kak Farah sudah menahan marah kepada Nesya.
"Mau bicara apa si kak?" tanya Nesya.
"Kamu itu kenapa si?"
"Kenapa apanya?"
"Kenapa kamu jadi lemah gitu di hadapa. Adrian? Kenapa apa yang dibilang sama Adrian itu kamu iyain semuanya? Kenapa juga kamu bersikap baik ke Adrian dan Davina?" tanya kak Farah dengan banyak pertanyaan.