"Mamah, Tante. Udah ya jangan nangis kaya gini. Ini kan baru hari pertama. Aku yakin kalo Mamah sama Tante tetap semangat, nanti pasti bakalan dapatin kerjaan yang bagus. Sekarang kita bersyukur karena masih bisa punya uang buat makan. Udah itu aja dulu ya Mah, Tante."
"Iya sayang," jawab Nesya.
Ketika mereka bertiga sedang saling berbicara, tiba-tiba saja ada telepon masuk dari seseorang di handphone milik Nesya. Nomer yang tidak di kenal.
"Siapa si ini telepon? Nomer yang ga di kenal," pikir Nesya.
"Angkat aja Mah. Siapa tau panggilan kerja."
"Iya. Kalo gitu Mamah angkat telepon dulu ya."
"Iya Mah."
Nesya pergi menjauh dari Davina dan juga kak Farah. Nesya mengangkat telepon itu di luar rumahnya. Nesta juga belum tau siapa yang sudah meneleponnya kali ini. Karena nomer yang meneleponnya tidak di kenal.
"Hallo."
"Selamat malam. Apakah benar ini dengan Ibu Nesya?"
"Iya. Dengan saya sendiri. Ini dengan siapa ya?"
