[BL] The Beloved Wife of the King of the Underworld

🇮🇩Sasharurun
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 5.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - 1- Transmigrasi

Xia XiaoXia menatap pantulan dirinya di air tenang dengan mata tertergun. Bertransmigrasi saat kematiannya ke dunia ini dia menemukan pemilik tubuh asli memiliki tampilan dan tubuh yang sama dengannya, hanya rambut panjang ini saja yang berbeda. Wajah lelaki yang cantik, dengan sepasang mata pheonix yang indah dan rambut hitam panjang hingga sepunggung.

Xia XiaoXia tanpa menolak menerima kenyataan kalau dia mengalami hal seperti di buku-buku yang dia baca sebelumnya di dunianya, dan dia bertransmigrasi ke dunia kultivasi, sepertinya. Mengandalkan ingatan minim yang dia dapat, tubuh ini bernama sama dengannya, berumur 15 tahun, dan ini adalah hari keduanya masuk ke dalam sekte Tian Ming. Salah satu dari tiga sekte yang terkenal di dataran Duan Tian.

Di dunia ini ada tiga jenis manusia; Manusia biasa, Penyihir Manusia, dan Praktisi Manusia. Manusia biasa adalah orang-orang biasa yang tidak mempunyai bakat untuk berkultivasi, hanya manusia normal. Para Penyihir adalah orang-orang yang berbakat dalam pelatihan jiwa, mencangkup membudidaya tanaman ramuan ajaib, membuat dan memurnikan pil ramuan ajaib yang berguna untuk naik level kultivasi. Lalu para Praktisi, mereka adalah orang-orang yang ahli dalam beladiri, kekuatan mereka ada beberapa level, dan peringkat tertinggi di dataran tempat Xia XiaoXia ada sekarang adalah para Praktisi tingkat Kekaisaran. Orang-orang ini mampu menghancurkan seluruh dataran kalau mereka mau.

Dan, Xia XiaoXia ini adalah seorang penyihir warna biru saat pemilik asli memeriksa levelnya pada masuk perguruan sekte Tian Ming lima hari yang lalu. Para penyihir di bedakan dengan warna, Kuning yang paling terendah, Hijau kedua, Biru ketiga, Ungu adalah keempat, dan yang paling tinggi adalah Emas. Penyihir emas begitu jarang, mungkin mereka hanya ada 5 dari 100 penyihir, langka dan mempunyai bakat yang begitu hebat.

Xia XiaoXia menerima ingatan akan keinginan pemilik asli yang ingin menjadi seorang Penyihir berbakat dengan helaan nafas. Dengan dirinya yang kini mengambil alih tubuh, Xia XiaoXia sebenarnya tidak mau menjadi seorang penyihir, dia ingin hidup normal saja. Pengalaman keras hidupnya di dunia sebelumnya membuatnya tidak mau melakukan hal-hal melelahkan di dunia ini, namun- Xia XiaoXia menyadari, kalau pemilik asli adalah seorang anak yatim, dia hidup sampai 15 tahun ini karna keinginannya yang kuat ingin menjadi seorang penyihir.

Tidak seperti dirinya yang benar-benar mati, pemilik asli hidup dengan sehat, tidak sakit atau apapun, lalu dirinya datang dan mengambil tubuh ini. Ini membuatnya bingung dan tidak enak seketika. Xia XiaoXia yakin ini pasti masalahnya ada pada dirinya.

Xia XiaoXia kembali menatap pantulan dirinya dalam air, lalu menghela nafas.

"Xia XiaoXia, aku akan melakukan yang terbaik menjadi seorang penyihir, jadi beristirahatlah dengan tenang." Xia XiaoXia berucap sambil menatap pantulan diri itu. Tersenyum dengan tipis, Xia XiaoXia mengalihkan pandangannya kearah seluruh kamar.

Sebagai murid baru di sekte Tian Ming, kamar yang mereka para murid baru tempati tidak begitu besar, ukurannya hanya 3x5 meter, dengan sebuah kasur kecil, meja, kursi, lemari kayu pakaian, dan sebuah bak mandi berukuran sedang di balik tirai bambu di sudut kamar, jika mereka hendak mandi, mereka bisa menimba dan mengisinya sendiri, ataupun mereka bisa ke pemandian umum, namun mereka harus membayar 80 koin perak sekali mandi disana.

Ngomong-ngomong, mata uang di dataran ini adalah koin perak dan emas, 100 koin perak sama dengan 1 koin emas. Xia XiaoXia mengecek tas ajaib, ada sekitar 40 koin emas dan 250koin perak. Lumayan' pikirnya. Xia XiaoXia berpikir untuk membeli kebutuhan untuk menyempurnakan pil. Menurut ingatannya, dia bisa menambah pemasukan uangnya dengan menjual pil-pil yang di buatnya ke kelompok jual-beli di sekte Tian Ming, atau tidak turun gunung dan menjualnya di kota. Pilihan nomor dua agak merepotkan, selagi mereka bukan siswa terpilih mereka hanya di ijinkan turun gunung dua kali dalam sebulan, sedangkan siswa-siswi yang di sukai yaitu mereka yang sudah mempunyai shifu di ijinkan turun sekali dalam seminggu. Sungguh diskriminasi.

Xia XiaoXia menghela nafas, selain harus membeli barang-barang meracik pil, ada masalah yang lebih serius, Xia XiaoXia masih tidak mengetahui detail bagaimana menggunakan kekuatan jiwa, karena ingatan yang dia dapat tidak begitu lengkap. Dia harus membaca buku-buku pedoman para penyihir, dia harus segera mengerti akan semuanya, dia takut ada yang menemukan keanehan kalau dia bukan Xia XiaoXia yang asli. Segera harus menyesuaikan diri dengan dunia ini. Dia bersyukur, saat para shifu memilih murid, tidak ada shifu satupun yang memilihnya. Bagi pemilik asli pasti ini merupakan kesedihan yang tidak bisa di terimanya, tapi bagi Xia XiaoXia ini adalah sebuah berkah kecil. Dia tidak mau terikat dengan seorang shifu, itu agak merepotkan untuk orang seperti dirinya. Tunggu dia memahami segala hal, dia mungkin akan mulai memikirkan untuk menjadi murid dari seorang shifu disini, tapi kalau tidak ada yang mau dengannya setelah semua ini- ya tidak apa-apa.

Mengatur penampilannya, Xia XiaoXia melangkah keluar dari kamarnya, ada banyak siswa penyihir seperti dirinya di lorong asrama ini, dan sekali lagi untung saja pemilik asli sebelumnya orang yang tertutup seperti dirinya, dan dia tidak akrab dengan para murid satupun disini, jadi Xia XiaoXia tidak takut akan ketahuan. Ada beberapa anak yang menyapanya, dan Xia XiaoXia hanya membalas dengan anggukan dengan senyum tipis.

Xia XiaoXia cantik sebagai pria, walau dia hanya di level biru dan tidak ada shifu yang memilihnya, tidak membuat orang-orang berhenti untuk meliriknya sebentar, namun Xia XiaoXia hanya menanggapi dengan acuh tak acuh.

Dia keluar dari halaman tempat tinggal, dan berjalan dengan santai menuju ruang perpustakaan. Jarak dari halaman tempat tinggal menuju bangunan perpustakaan hanya sekitar 200 meter, tidak sampai 15 menit dia sudah sampai di sana.

Xia XiaoXia menatap bangunan perpustakaan, dan sepertinya terdiri dari 6 lantai. Bagi siswa seperti Xia XiaoXia, mereka hanya bisa masuk di lantai satu dan dua, itu pun mereka harus membayar 40 perak jika ingin membaca di lantai satu dan 1 koin emas di lantai 2. Xia XiaoXia mengerutkan bibirnya, sekte ini terlalu tamak akan uang!

Melangkah masuk, Xia XiaoXia melihat seorang pria tua dengan janggut putih yang berjaga di dekat pintu masuk perpustakaan, dan Pria tua itu juga melihat Xia XiaoXia.

"Lantai satu untuk 40 perak sehari. Lantai dua untuk 1 koin emas sehari." Tanpa basa-basi pria tua itu mengucapkan harganya.

"Paman, bukankah perbedaan harga lantai satu dan dua begitu tidak masuk akal?" Xia XiaoXia bertanya dengan nada bingung.

"Apanya yang tidak masuk akal? Hal ini sudah ada semenjak ratusan tahun, awal sekte ini di buat. Jika tidak mampu ya tidak usah." Dengan kesal mengembungkan pipinya, Xia XiaoXia dengan tidak rela mengeluarkan 40 koin perak dari tas ajaibnya, lalu memberikannya pada pak tua itu. Dengan melotot pak tua itu mengambil koin peraknya lalu memberikan tablet batu berwarna hijau padanya.

"Setelah membaca kembalikan tablet itu." Dengan cuek Xia XiaoXia mengambil tablet itu lalu masuk ke dalam, meninggalkan pak tua perpustakaan yang memandang punggungnya dengan alis mengkerut.

Xia XiaoXia melihat ada banyak orang di lantai itu, namun banyaknya tidak sampai membuat orang sesak melihatnya. Xia XiaoXia dengan santai melangkah dan melihat buku-buku, hingga sampai ke rak dimana berisi hal-hal tentang penyihir dan pil ajaib, Xia XiaoXia mengulurkan tangan mengambil salah satu buku lalu kemudan memekik kecil saat tangannya seakan tersengat listrik, membuat beberapa orang memandangnya dengan bingung.

"Haha, kau tidak apa?" Xia XiaoXia segera mengadah menatap seorang laki-laki yang berjarak dua meter darinya. Pria itu tampan dengan sebuah lesung pipi di pipi kanannya ketika tersenyum, tampilan seperti seorang yang hangat.

"Ya, tidak apa, senior. Junior ini hanya kaget," ucap Xia XiaoXia sambil tersenyum membalas.

"Kau murid baru? Pantas saja. Jika ingin mengambil buku disini, harus menggunakan tablet hijau yang di berikan penjaga Zhuang saat masuk." Jelas lelaki itu.

Ah, ternyata itu kegunaannya. Sekali lagi tidak ada ingatan tentang hal ini, sepertinya pemilik asli tidak pergi ke perpustaan setelah masuk sekte.

"Ah, begitu. Terimakasih atas penjelasan senior pada junior ini." Lelaki lembut di depannya tersenyum kecil.

"Namaku Mu Liu, dari kelas Praktisi Alam. Kalau junior ini?" Xia XiaoXia tertegun sejenak, dengan ingatan dari pemilik asli, tidak seperti Penyihir yang ada 5 elemen warna, para Praktisi di kategorikan dengan 4 level, Praktisi Bumi, Praktisi Alam, lalu Praktisi langit dan yang paling puncak adalah Praktisi Surgawi. Praktisi alam sudah merupakan bakat yang luar biasa, dengan berkultivasi rajin mereka bisa saja mencapai level Langit dan juga surgawi. Tidak seperti penyihir, seperti dirinya yang merupakan penyihir biru, mereka hanya sampai pada batasan Penyihir biru level 10, itu sudah merupakan tertinggi, dan tidak mudah mencapainya. Dan jika sampai puncak, mereka hanya bisa sampai disitu saja, kecuali ada sebuah keajaiban warna diri mereka berubah.

"Nama junior ini Xia XiaoXia, mohon bimbingannya senior Mu." Mu Liu tersenyum menatap adik juniornya dari divisi penyihir. Tidak di pungkiri dia ada rasa ketertarikan pada pemuda yang agak cantik ini.

"Sama-sama. Ngomong-ngomong, Buku apa yang kau cari?" Xia XiaoXia mengalihkan pandangannya ke rak-rak buku, namun pandangnya teralihkan pada orang-orang yang kini menatap ke arahnya, dia bingung seketika. Mu Liu juga mengikuti pandangannya, kemudian tertawa kecil.

"Kenapa mereka melihatku begini?" gumamnya bingung, namun bisa di dengar jelas oleh Mu Liu.

"Mungkin karena kau cantik, adik XiaoXia." Dalam hati Xia XiaoXia mendengus- apa-apaan?

Dan sebenarnya terjadi adalah, Mu Liu merupakan anggota praktisi yang terkenal di sekte mereka. Dia masuk 3 besar yang terkuat di antara murid di divisi Praktisi mereka, jadi wajar saja jika dimana dia berada banyak mata yang menatapnya. Apalagi melihat dia berkenalan dengan seorang junior cantik namun tidak terkenal, semua orang penasaran.

Xia XiaoXia tidak suka menjadi pusat perhatian begini, dia melirik pada Mu Liu, lalu segera mengambil beberapa buku yang di incarnya, tanpa di sangka Mu Liu juga ikut mengekori belakangnya yang terus mengambil buku-buku.

"Wow, banyak sekali yang kau ambil?" Mu Lin bertanya dengan sedikit rasa penasaran, ada sekitar 7 buku di pelukan Xia XiaoXia, adik junior itu tersenyum kecil.

"Aku membutuhkannya. Oh iya senior Mu, apa bisa meminjam buku-buku ini untuk di baca di kamar kami?" melihat dimanapun dia pergi di perpustakaan, Mu Liu terus mengekori, dan juga tatapan orang-orang juga mengikuti, Xia XiaoXia tidak nyaman, ia ingin membaca di kamarnya saja.

"Tentu, batas waktu peminjaman selama seminggu, jika kau lambat mengembalikan akan ada denda. Sehari terlambat, setiap buku di bayar 1 koin emas." Xia XiaoXia menahan untuk tidak memutar bola matanya- pemerasan!

"Begitu ternyata, terimakasih pemberitahuannya, senior Mu." Xia XiaoXia membungkuk-

"-Kalau begitu aku duluan. Selamat tinggal." Xia XiaoXia segera berbalik menuju pintu keluar-

"Ehhh? Kau tidak mau membaca disini?" tanya Mu Liu bingung, dia agak tidak rela- dia ingin mengobrol banyak dengan adik juniornya ini.

Xia XiaoXia berbalik kemudian menggeleng pelan, " Aku hanya ingin meminjam buku sejak awal hehe.. aku butuh waktu membaca ini semua."

Mu Liu dengan tidak rela mengangguk- "Baiklah, sampai jumpa lagi. Kalau kau butuh apa-apa kau bisa mencariku di divisi Praktisi."

"Oke, terimakasih Senior Mu." Xia XiaoXia mengangguk lalu kembali berjalan keluar.

Di dekat pintu dia melihat penjaga tua itu lagi, tadi Senior Mu mengatakan kalau nama penjaga ini adalah penjaga Zhang.

"Paman, aku meminjam buku ini." kata Xia XiaoXia sambil meletakan 7 buku di depan Penjaga Zhang.

"Terlambat mengembalikan dalam 7 hari, tiap buku di denda 1 koin emas." Penjaga Zhang mengingatkan, Xia XiaoXia mengangguk.

"Aku mengerti." Setelah menulis semua buku yang di pinjam, paman Zhang mendorong buku-buku itu kembali pada Xia XiaoXia.

"Ambil. Jangan lupa mengembalikan."

"Mengerti, terimakasih Paman." Setelah memasukan buku-buku keruang tasnya, Xia XiaoXia segera berbalik keluar dari lingkungan perpustakaan, dengan tergesa-gesa menuju ke halaman asrama.