***
Sesak di dada masih kurasakan
sejak takdir ini singgah dan menetap entah sampai kapan kan berubah
Aku ikhlas tuk semua yang telah terjadi, tapi...aku mohon Tuhan berikanlah aku kekuatan tuk dapat berdiri tegak dengan kedua kaki ku
----------------
Masih sangat melekat dalam ingatanku
bagaimana aku menjalani kehidupan ini dengan harus berjuang keras agar aku dapat bertahan dalam kehidupan ini.
Meskipun terlihat tegar namun nyatanya hatiku benar-benar rapuh, tapi aku kan berusaha tuk tidak menyerah dalam situasi apapun hingga pada akhirnya aku kan bahagia ataupun sebaliknya.
Berawal dari kasus korupsi yang di tuduhkan seseorang kepada keluargaku yang mengakibatkan penyitaan seluruh aset kekayaan yg dimiliki keluargaku oleh pengadilan. sejak saat itu keluargaku mengalami kebangkrutan, ayah ku ditahan, semua bukti mengarah kepada ayahku karena permainan licik dari seseorang yang entah siapa pelakunya. sedangkan ibu mengalami shock hingga akhirnya ibu dinyatakan meninggal oleh dokter di rumah sakit.
Aku berharap keadilan kan berpihak kepada
ku dan keluargaku, meski aku harus menempuh perjalanan dalam kehidupan yang sebelumnya tak pernah kubayangkan.
Namaku Arsyi anak pertama dari dua
bersaudara, saat ini aku tengah menempuh pendidikan di salah satu Universitas Ternama di Negeri ini. Aku memiliki seorang adik laki-laki yang saat ini masih bersekolah di kelas dua SMA. Saat ini dan mungkin seterusnya aku yang akan menjadi tulang punggung tuk mencukupi kebutuhan hidup Adik dan keluargaku.
Aku bersyukur memiliki adik yang selalu
ada disaat aku membutuhkan teman tuk berbagi suka dan duka. Adikku bernama Arsya, meskipun dia masih bersekolah dia membantuku mencari uang tuk kehidupan kami dengan menjual hasil karyanya kepada orang yang membutuhkan jasanya. ya dia memiliki kemampuan dalam mendesain berbagai macam desain grafis. meskipun pendapatan hasil dari penjualan desain nya itu tidak seberapa aku tetap mensyukuri apa yang di peroleh.
Selain kuliah aku juga bekerja paruh waktu
di salah satu tempat makan di dekat kampus, sengaja aku mencari pekerjaan di dekat kampus supaya dapat di jangkau dengan berjalan kaki. aku kerja dari hari senin sampai dengan jum'at, selain kerja di sanah aku mengisi hari libur dengan mengajar les di perumahan yang terbilang cukup elite.
"De.... kakak berangkat ke kampus ya..kamu
jangan lupa kunci pintunya"
"iya kak"
"ooh ya hari ini seperti biasa kakak pulang malam" Mmm...kamu sekolah pulang jam berapa?
"Aku pulang jam tiga kak, karena ada jam tambahan"
"oooh ya sudah kakak berangkat ya"
seperti biasa aku berangkat lebih awal dari adikku karena jarak dari tempat ku tinggal dengan kampus cukup lumayan jauh.
Sesampainya di kampus aku langsung
menuju ruangan kelas. belum juga duduk ayu menghampiri ku
"hei syi... kamu di cariin tuh sama pak Aryo, disuruh ke ruangan nya" ucap ayu
"ada apa yaa..?
" gue juga kurang tau, cuma yang gue liat mukanya tuh serius banget"
"Terima kasih ya yu tuk infonya"
Pak Aryo adalah wakil dekan, aku tau alasan pak Aryo memanggilku ke ruangan nya karena aku sudah 2 bulan ini belum membayar uang semester.
" Tok tok tok" suara pintu ku ketuk
"masuk" suara pak Aryo mempersilahkan aku tuk masuk. ku buka pintu ruang pak Aryo dan terlihat pak Aryo yg sedang duduk di kursi tempatnya bekerja.
"permisi.. bapak mencari saya" ucap ku
"iya, silahkan duduk Arsyi" aku duduk di bangku yg ada didepan meja kerja pak Aryo
"Kamu pasti sudah tau mengapa kamu saya panggil ke sini"
"Kamu sudah dua bulan belum melunasi uang semester dan sebentar lagi akan diadakan ujian" selama kamu belum melunasi uang semester kamu tidak akan bisa mengikuti ujian, saya berharap kamu segera melunasi nya"
"iya pak, saya akan melunasi dan saya mohon pak..beri saya waktu tuk melunasi tunggakan tersebut"
"Arsyi, mau saya juga begitu tapi bagaimana lagi saya juga sudah membicarakan hal ini kepada pak dekan dan saya tidak bisa memberikan lebih banyak waktu untuk kamu"
"Saya mohon pak" dengan air mata yg mengembun.
"Baiklah saya beri kamu waktu sampai satu minggu sebelum ujian di mulai, bila kamu tidak bisa melunasi nya, dengan terpaksa kamu di berhentikan dari perkuliahan kamu.
" Baik Pak Terima kasih "
"ya sudah kamu bisa keluar"
Aku beranjak keluar dari ruangan wakil dekan dengan wajah yang penuh dengan pilu.
sesampainya di ruang kelas
"Syi.. gimana, apa kata pak Aryo??
" Aku disuruh bayar semester secepatnya, kalo ngga aku bakal di keluarin dari kampus"
"Aku bingung banget, gajian masih lama, uang di tabungan udah menipis karena minggu lalu abis bayaran sekolah Arsya" menunduk lesu
"Pake uang aku dulu aja buat bayaran semester kamu syi" daripada nanti kamu di tidak bisa ikut ujian"
"Terima kasih yu, tapi aku ngga bisa" aku udah sering banget ngerepotin kamu, pinjaman aku yang bulan lalu aja masih belum bisa lunas"
"Gak papa syi, aku ikhlas bantuin kamu, dan kamu jangan mikirin tentang uang itu lagi, aku juga saat ini belum butuh dan kamu bisa kapan aja ngembaliin uang itu" kekeh ayu
"Aku bener-bener ngga enak sama kamu yu, Terima kasih banget kamu selalu ada buat aku" ucapku sedih
tak lama kemudian dosen matkul pertama
pun masuk, di jam pertama ini adalah matkul manajemen pemasaran
Setelah jam perkuliahan selesai Aku dan ayu
bergegas keluar kelas, sebelum kita berdua disibukan dengan urusan dan pekerjaan masing-masing aku dan ayu pergi ke kantin kampus tuk mengisi perut kami yang sudah dari tadi berbunyi meminta tuk di isi.