Salsa mengatur nafasnya yang memburu. Jantungnya berdetak lebih cepat, sampai terasa sakit.
Wanita itu menggigit bagian dalam mulutnya, Salsa hampir saja menjerit keras ketika melihat dua mayat pria tergeletak di depan kediaman Raka.
Mata Salsa bergulir melihat sekelilingnya. Sungguh, ia benar merasa takut.
"Apakah Raka masih suka memukul bodyguard nya?" Tanya Salsa dalam hati.
Salsa mendesah lirih, ia berusaha keras untuk memantapkan hati. Dengan tangan gemetar, Salsa membuka pintu utama tersebut.
Perlahan...
Sedangkan didalam ruangan tersebut, tampak dua pria dengan penampilan acak-acakan.
Bryan tersenyum miring, bersiap untuk kembali menyerang.
"Jangan!" Serunya tiba-tiba.
Sebelum sebuah suara menghentikan Bryan untuk mengurungkan niatnya memukul wajah Raka yang sudah babak belur.
"Jangan! Ku mohon!" Teriak Salsa lagi.
Bryan mendengus jengkel, kemudian ia menatap datar kearah Salsa. Sejenak Bryan menatap wanita itu hampa.