Mobil yang menjadi tempat persembunyian Sasya dari kejaran Raka perlahan bergerak meninggalkan tempat tersebut.
Samar-samar Sasya mendengar suara percakapan didalam mobil. Dan sebisa mungkin Sasya harus bertahan dengan diamnya sebelum mobil itu berhenti ditempat tujuan mereka. Setelah mereka sampai, Sasya akan keluar dari mobil. Itulah tujuannya.
Tiba-tiba saja rasa sakit di perut Sasya kembali terasa. Sasya sekuat mungkin menahan rasa sakitnya.
Ibu muda itu mengumpat kasar untuk Raka yang membuatnya seperti ini.
Sasya memutuskan untuk memejamkan matanya, ia lelah. Mungkin jika Sasya tidur, keadaannya akan lebih baik.
Sedangkan dibalik kemudi Salsa masih fokus menyetir. Namun pikirannya tak tenang. Ia mencuramkan alisnya saat teringat sosok yang dilihatnya tadi.
"Mungkinkah dia?" Salsa bertanya-tanya dalam hati.
Jujur, Salsa masih belum siap jika dirinya bertemu dengan Iblis seperti Raka.
Mengingat bagaimana perlakuan pria itu padanya.