"Ah itu, aku_ iya, aku sebenar nya juga sama." jawab Echa terbata-bata, mengakui bahwa ia juga merindukan Nathan.
"Bolehkah aku memeluk mu ?" tanya Nathan.
"Tentu." Echa pun mengizinkan nya.
Dengan perasaan gugup, karena sudah sangat lama tidak berjumpa, Nathan pun memeluk Echa dengan erat. Ada sebuah kehangatan yang menjalar dalam tubuh mereka.
Beberapa menit kemudian, kini pelukan itu pun berakhir, rasa rindu yang selama ini menyiksa kedua nya juga berhasil terobati.
"Echa, jangan pergi lagi. Kali ini, aku tidak akan melepaskan mu untuk yang kedua kali nya." ujar Nathan sembari kembali menggenggam tangan Echa.
"Jangan katakan apa pun lagi kak. Karena dari setiap perkataan mu membuat ku ingin selalu meneteskan air mata." ucap Echa menahan air mata yang sedari tadi terbendung.
"Lalu apa kau menyuruh ku diam seperti orang bisu begitu ?" tanya Nathan.
