"Aurel, mama ada di luar menjemput mu. Bagaimana ? Apa mau papa bilangin saja, kalau Aurel belum mau pulang ?" kata Nathan dengan lembut, agar putri nya tidak merasa ter usir oleh nya.
"Tidak perlu pa, biar Aurel pulang ikut mama saja pa. Aurel gak mau kalau papa di marahin mama lagi." jawab Aurel dengan pemikiran nya yang begitu dewasa, padahal usia nya baru sembilan tahun.
"Yakin Aurel mau pulang ikut mama ?" tukas Nathan yang melihat putri nya seakan tak ada semangat untuk pulang bersama Rani ibu nya.
"Iya pa. Ayo antar Aurel keluar." Kata gadis kecil itu sembari beranjak keluar dari kamar, yang kemudian di ikuti Nathan di belakang nya.
Sesampai nya di ruang tamu, kini terlihat Rani telah duduk di sofa menunggu putri nya keluar.
"Aurel, ayo kita pulang." ajak Rani dengan wajah sinis nya, yang sekali-kali melirik ke arah Nathan.
"Iya ma. Pa Aurel pulang dulu ya." ucap Aurel yang begitu penurut.