"Ron … Aku sangat merindukanmu," isak Victoria sambil meremas kursi kayu di sebelahnya.
Ia tidak peduli sekalipun gaunnya menyentuh lantai kayu yang kotor berdebu. Rumah itu sudah lama tidak pernah dihuni oleh siapa pun.
Saat ini, hati Victoria sedang benar-benar sedih, lebih dari apa pun.
Mengapa hidupnya jadi seperti ini? Sejak awal, Victoria tidak setuju untuk kembali ke Emporion Land. Ia sudah hendak kembali ke dunia manusia, tapi ayahnya mengajaknya untuk ke sini.
Lalu ia dipaksa untuk menjadi seorang putri kerajaan. Ia dilantik menjadi seorang putri ketika ia masih sedang dalam keadaan berduka. Sekarang, ia harus menjalani acara minum teh sialan yang berakhir pada kekacauan.
Meski Victoria memiliki garis keturunan animagus dan mungkin ia juga adalah cucunya Jagro, sang penyihir jahat dari Gargo Land, tapi ia juga adalah seorang manusia.
Ia memiliki hati dan perasaan. Ia sudah terbiasa hidup bebas, tanpa ada peraturan, kekangan, sesuatu hal yang tidak masuk akal.