Maya tidak menyangka jika dia akan menikah dengan Bram. Lelaki sederhana yang telah menyelamatkan hidupnya. Meski, di dalam hatinya dia tidak mencintai Bram, tapi karena keadaan yang memaksanya untuk menikah dengan lelaki itu.
Baginya Bram hanyalah seorang pahlawan yang telah menyelamatkan hidupnya dari keterpurukan. Ketika nyawanya hampir melayang ditangan Yuda dan Rangga yang entah dimana rimbanya dan juga dirinya yang tidak suci lagi sehingga dia butuh Bram untuk menutupi semua aibnya. Iya, pernikahan ini hanyalah sebuah kedok semata.
Maya tampak melepaskan aksesoris yang terpasang di seluruh kepalanya. Dari pantulan cermin terlihat dirinya yang seperti Bangsawan jawa yang berparas Indo Blasteran. Meski terlihat kontras justru menjadi perpaduan yang menarik sehingga menambah pesona kecantikannya.