"Bertemu Bapak," sahutnya singkat
"Enggak usah Nak, jangan."
"Saya gak terima bu, dia memperlakukan kita seperti ini demi perempuan jalang itu!" Terlihat dia sudah kehilangan rasa hormat terhadap Ayahnya.
"Tapi Nak.." Remaja itu tidak menghiraukan perkataan ibunya lalu pergi dengan masih mengunakan seragam yang penuh dengan cat semprot.
*****
"Setelah itu, berhari-hari Bram tidak pulang ke rumah," kenang Bu Farid seolah seperti menahan tangis. Maya memandang sendu wajah wanita setengah baya itu. Ada rasa sesal menghinggapinya setelah bertanya perihal ayah Bram. Karena dia merasa ganjal saat melihat foto di dinding tak ada satupun sosok sang Ayah, sehingga pertanyaan yang tak sepantasnya keluar dari mulutnya,"Maaf ya, Bu jika saya lancang bertanya perihal ayahnya kak Bram."