kepalaku mulai bergerak maju mundur dan batang kontolnya keluar masuk di mulutku membuat semakin terasa mengeras dan gagah.
"ugh.. nikmat banget bu...", gumamnya, aku menyudahinya, aku tak ingin pak naryo menyemburkan spermanya di mulutku.
aku kembali berdiri, tersenyum saat matanya memandangku, tangannya sudah menyelinap ke dalam gaun gamisku yang di singsingkannya, sementara bibirnya kembali melumat bibirku. tangannya mendapati kedua buah dadaku yang juga tak terbungkus BRA sehingga tubuhku sudah telanjang bulat di balik gaun gamisku yang menutupinya. satu tangannya meremas-remas buah dadaku, satu tangannya lagi meremas-remas bokongku dengan gemas.
"triiiii.... !!!", tiba-tiba terdengar suara jeng lasti lagi menyentakkanku dan pak naryo yang kaget dan langsung membenahi celananya dan berjongkok di dekat lemari, sementara aku menurunkan gaun gamisku dan membenahi kerudungku lagi.
"aku minta gula doongs, udah habis....", jelas jeng sasto sambil menyeruak masuk ke rumah saat pintu ku buka sambil terus saja mengoceh dengan gosip yang memang sedang hangat di komplek perumahanku. aku mengambilkan sekantung plastik gula dari lemari dekat pak naryo yang melirikku sambil berpura-pura masih membetulkan pintu lemarinya.
aku mengunci pintu usai melepas jeng sasto keluar rumah dengan dada berdebar dengan andrenalin terpacu, aku tersenyum kepada pak naryo sambil melangkah kekamarku yang diikutinya.
"emmh...", gumamku memandangnya sesaat sebelum aku pasrah saat ia menyingsingkan gaun gamisku lagi hingga leherku dan memintaku untuk berbaring di kasur, aku menurutinya merebahkan tubuhku dengan kaki tetap menjuntai di lantai. tubuh telanjangku sudah benar-benar terlihat dan terpampang dihadapannya.
"uh... mulus banget bun....", pujinya sambil tangannya merentangkan kedua kakiku sambil mengelus pahaku. ia bersimpuh di lantai sehingga wajahnya tepat di hadapan vaginaku.
"cantik...", pujinya lagi mendapati vaginaku yang di belainya. wajahnya merunduk dan
"aaaaaahhhh...", lenguhku menggeliat, kini pak naryo berciuman dengan vaginaku dengan kumis yang menggelitik bibir vaginaku.
"oooooohhhh...", desahku merasakan jilatan lidahnya yang menyapu itilku. aku hanya mampu menggeliat dan mendesah nikmat saat kurasakan semakin nikmat saat jari pak naryo mencolok lubang vaginaku. nafasku terengah-engah, sambil menggeliat nikmat menikmati setiap cumbuannya di vaginaku.
puas ia berciuman dengan vaginaku, "di masukin ya bun...?!", ujarnya, sambil mengeluarkan batang kontolnya dari lubang sletingnya. aku hanya tersenyum memandangnya, memandang kontolnya yang gagah siap menggagahiku. tangan kekarnya menggenggam dan mengarahkan kepala kontolnya ke vaginaku.
"eeemhh....", lenguhku dengan tak sabar merasakan kehangatan kepala kontolnya yang menyentuh dan menyeruak belahan vaginaku menuju mulut lubangku dan perlahan semakin mendesak masuk dan menjejal.
"ooooohhh....", lenguhku nikmat sekali rasanya, saat merasakan seluruh kontolnya sudah terjejal di dalam vaginaku dan pak naryo mendaratkan tubuhnya merengkuh diatas tubuhku dengan kedua tangan yang mencengkeram buah dadaku seraya menjulati putingku yang sesekali di hisap-hisapnya dengan ganas. "eeessshhh....", desisku memeluk kepalanya di dadaku, merasakan hisapan dan jilatan lidahnya menggelitik putingku. dan pinggulnya perlahan mulai bergerak naik-turun seingga kurasakan kenikmatan kontolnya yang keluar masuk di vaginaku membuat begitu lengkap rasa nikmatnya.
"oooohhh... paaak... naaaryoooohhhh.... essshhh...", lenguhku saat pinggulnya mulai mengayun dengan nikmatnya. kontol panjang nya mengujam-hujam dan karena batangnya yang besar seakan membelah dan memadati seluruh lubang vaginaku yang katanya terasa sempit baginya. kontol gede mang terasa banget nikmatnya, pikirku.
"dari pertama dulu ngerasain ini... masih sempit banget bun...", ucapnya.
"punya pak naryo juga gede sih... oooosssshhh.... ", terangku karena memang kontolnya besar dan panjang kemudian aku menyambut bibirnya yang memagut bibirku. kujulurkan lidahku yang di hisapnya dengan penuh napsu, kedua kakiku mengangkang dengan kedua lutut menekuk, pinggul pak naryo mengayun naik turun. hujaman demi hujaman batang kontolnya yang keluar masuk lubang vaginaku, kunikmati dengan sepenuh hati, kutuangkan rasaku mereguk setiap gesekan batang kontol yang di dinding lubang vaginaku.
"aaaah... eessssh... gaaak kuaaaat... ", rintihku dengan rasa nikmat yang semakin membuatku melambung keatas dengan denyut-denyut kenikmatan yang semakin mengembang seakan hendak meledakan seluruh rasaku, rasanya aku tak kuat lagi
menahan orgasmeku.
"triiiii..... triiii.....", tiba-tiba terdengar suara jeng sastro yang membuatku tersentak
"aaaah...", pekikku, pak naryo pun terkejut hingga dengan serentak mencabut kontolnya dari vaginaku dan membenahi celananya sementara aku langsung bangkit dari kasur, ku benahi kerudungku, ku julurkan gaun gamisku menutupi tubuh telanjangku dengan vaginaku yang banjir oleh lendirku. aku melangkah ke pintu depan dengan tubuh limbung membukakan pintu dan jeng sastro yang menyeruak masuk membawa satu teko jus mangga.
"nih tri, aku bawain jusnya...", ujarnya menyodorkan kepadaku sambil mulutnya terus nyerocos mengenai mangga yang di dapatnya dari saudaranya terasa manis. matanya tertuju pada pak naryo yang berjongkok masih berpura-pura membetulkan engsel pintu lemari.
"ya udah ya tri.... aku balikin blender mu besok aja....", ujarnya sambil tangannya menerima teko kosong dariku. kurasakan sudah banyak lendir yang meleleh di pahaku saat aku mengantar jeng sastro ke ruang tamu dan melepasnya keluar rumah, pintu kembali ku kunci aku berbalik.
"pak naryoooo....", panggilku kembali menuju kamarku yang diikuti pak naryo dibelakang ku. aku menyingsingkan gaun gamisku hingga keatas kepalaku dan terlepas dari tubuhku hingga tubuh telanjangku terlihat jelas dan hanya menyisakan kerudungku yang kubiarkan masih membungkus di kepalaku.
"ooh bun... mulus dan seksi banget...", puji pak naryo yang sudah menurunkan celananya dengan kontolnya yang masih mengeras sudah tegak mengayun dengan gagahnya.
"pak... aku pengen diatas...", pintaku dengan nada manja, dengan pengertian ia membaringkan diri di kasur dan aku mengangkangi kontolnya yang tepat di bawah selangkanganku, kubimbing kepala kontolnya ke mulut vaginaku dan.... bleesssshhh.... kontolnya tertanam saat aku menduduki pinggulnya.
"ooohhh....", lenguhku dengan rasa nikmat kontol panjang ini tertanam begitu dalam hingga terasa menyentuh mulut rahimku.
"aaaahhh... eeessshhh... pak naryoooooo....oooohh....", lenguhku dengan pinggulku yang sudah mengayun dengan penuh napsu aku menunggangi pak naryo dengan nikmatnya. kubiarkan kedua tangannya yang meremas-remas kedua buah dadaku, melengkapi kenikmatan yang kurasakan yang terus menderu birahiku yang tadi terpotong oleh kehadiran jeng sastro yang tiba-tiba di saat aku akan mereguk orgasmeku, dan kini aku ingin mereguknya tak peduli jika jeng sastro datang lagi, aku tak akan membukakan pintu untuknya.
"oooohhh...", pekikku, kontolnya terasa sekali nikmatnya dan tiba-tiba tubuhku mengejang dan meregang kenikmatan orgasmeku diatas tubuh pak naryo yang memeluk tubuh telanjangku.
"sudah keluar bun...?", bisiknya dengan lembut, nafasku masih tersengal sambil kurasakan satu tangannya mengelus punggungku dan satu tangannya lagi mengelus bokongku.
"nungging yuk bun...", pintanya sambiil tubuhnya bergulir kesamping membarigkan tubuhku dan ia bangkit, membimbingku untuk mambalikan tubuhku dengan bokongku yang kusembulkan di hadapannya.
"ugh... seksi banget bun...", pujinya sambil kedua tangannya menjamah menampar dan meremas bokongku bahkan disibaknya, pasti lubang duburku dan vaginaku terlihat jelas olehnya, pikirku. hingga kurasakan benda hangat menyeruak lubang vaginaku dari belakang.
"uuughh... nikmat banget bun... memeknya... masih sempit gini....", ujarnya sambil kedua tangannya mencengkeram pinggulku dan mengayunkannya, kontolnya mulai menghujam-hujam nikmat lagi dari belakang.
"ooooohhhhh....", lenguhku diiringi irama suara benturan bokongku dengan pinggulnya yang menghentak-hentakkan tubuhku maju mundur. aku hanya bisa melenguh dan merintih nikmat dengan menahan rasa ngilu yang menjalar di sekujur sendi tubuhku. hingga aku tak lagi mampu menahan ledakan kenikmatan orgasmeku laki, tubuhku mengejang hebat tanpa menghentikan hujaman kontolnya, pak naryo membuatku meregang kenikmatan yang tiada tara untuk yang kedua kalinya.
tubuhku lunglai terngkurap, bokongku tak lagi menyembul sempurna, pak naryo melepaskan pinggulku. dibaliknya tubuhku dengan lembut sambil membelai dan mengelus kemulusan pahaku yang direntangkannya. pak naryo melepas seluruh celananya dan hanya menyisakan baju kaosnya yang masih membungkus tubuh kekarnya. tangannya kembali membimbing kontolnya ke vaginaku.
"eeeeessshhhhhhhhhhhh....", lenguhku saat seluruh batangnya tertanam di dalam vaginaku, tubuhnya mulai merengkuh diatas tubuh telanjangku, pinggulnya mulai mengayun naik turun dan kontolnya menghujam keluar masuk kembali lubang
vaginaku.
"ooohhh....", lenguhku memandang wajahnya yang tepat diatas wajahku, sesekali aku menyambut kecupan bibirnya. sesekali kepalaku menggelepar, menggeleng menahan rasa ngilu yang mendera sulurh tubuhku, kenikmatan menjalar keseluruh tubuhku.
"paaaak... naryooooooo....", rintihku tak kuasa menahan kenikmatan ini. namun membuat pak naryo semakin ganas mengayunkan pinggulnya dan membatku semakin menggeleparkan kepalaku menggeleng. tiba-tiba kepalaku mendongak dan tubuhku kembali mengejang hebat, aku kembali mengalami orgasmeku namun bersamaan pak naryo semakin cepat mengayunkan pinggulnya sambil menggeram dan tubuhnya menghentak-hentak hebat bersamaan kurasakan semburan hangat spermanya di dalam rahimku. saling berpelukan erat mengejang bersama-sama.
-
aku duduk di bibir ranjang, memandang tubuh telanjang wanita muda ini, usianya mungkin masih dibawah 25 tahun mungkin tahun perbedaan usianya denganku, cantik, mulus walau sudah menjadi istri orang aku merasa beruntung bisa menikmatinya.memeknya masih rapat dan sempit, gumamku sambil ku pandan pangkal selangkangannya dengan bibir vagina yang mulus kemerahan dihiasi bulu jembut yang hitam tercukur rapih. dan yang paling membuatku bernapsu adalah perempuan ini setiap hari penampilannya bergamis dan berkerudung yang membuatku penasran dan terobsesi dengan perempuan seperti ini. aku mengelus pahanya yang mulus, sambil kupandangi wajah cantiknya yang masih terpejam setelah ku buat orgasme berkali-kali.